Sebaliknya, apabila tingkat partisipasi masyarakat rendah maka pada umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat diartikan bahwa banyak warga yang tidak menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan.
Â
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Karim, partisipasi politik pemilih pemula terhadap keputusan memilihnya dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
Â
- Status sosial ekonomi orang tua,
- partisipasi orang tua,
- kegiatan sekolah menengah atas remaja, danÂ
- orientasi kemsyarakatan orang tua.
Â
Disisi lain, penelitian lain menunjukan tentang pengaruh orang tua dan lingkungan sosial dalam keputusan memilih, pemilih pemula cenderung tidak rasional dan cerdas. Ketidakrasionalan ini dipengaruhi oleh orang tua dan kerabat dekat, juga karena loyalitas terhadap etnis. Hal ini didasari oleh selain pemilih pemula tidak memperoleh informasi yang cukup, juga karena kuatnya pengaruh lingkungan dan kelompok sosial pemilih pemula tersebut.
Â
Pengambilan keputusan adalah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti. Pembuatan keputusan terjadi di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi kedepan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih, membuat estimasi (perkiraan) mengenai frekuensi prakiraan yang akan terjadi.Â
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat faktor keluarga yang menjadi pertimbangan pemilih muda dalam mengambil keputusan. Keluarga adalah kelompok sosial yang bersifat abadi, dikukuhkan dalam hubungan pernikahan yang memberikan pengaruh keturunan dan lingkungan sebagai dimensi yang lain bagi anak. Keluarga muda termasuk dalam kategori pemilih muda, dikarenakan oleh faktor-faktor tertentu sehingga terjadi pernikahan.Â
Â
Pemilihan umum (pemilu) sering kali menjadi momen yang menegangkan dan memicu konflik di dalam keluarga. Ketika anggota keluarga memiliki pandangan politik yang berbeda, perdebatan yang sengit bisa terjadi, bahkan memicu tensi yang tinggi dan merusak harmoni keluarga.Â