Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bali Dia Kembali

12 Desember 2023   21:37 Diperbarui: 12 Desember 2023   22:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hey!" sapa Adian ringan, ramah dan meriah, menyenangkan didengar telinga. Kimaya mau tak mau harus mengakui bahwa dia menikmati pemandangan indah ini dan suara merdu Adian masuk ke alat pendengarannya.

"Ngapain kamu ke sini?" seketika Kimaya menyesal mengatakan itu. Adian yang baik, masak disapa dengan pertanyaan yang terkesan mencurigakan?

"Bukannya kamu bilang whenever aku bisa ke sini, Kim?" Adian menjawab ringan, senyumnya tidak bisa dia hilangkan dari mukanya. Merekah semenjak melihat sosok Kimaya di rumah itu.

"Iya sih, aku lupa. Sorry, otakku sudah penuh dengan rencana magang kerja sama tugas akhir!" sembarang saja Kimaya berkata. Lalu disambutnya Adian dengan pantas, memeluknya sebentar dan mengajaknya masuk ke rumah.

"Apa agendamu weekend ini, Kim?" Adian tidak mau membuang waktu. Harinya cukup pendek, tidak sampai tiga hari dia di Denpasar. Harus terpakai semaksimal mungkin, dengan Kimaya. "Can I spend the time with you only?"

"Mona? Jangan lupakan dia, ya?" Kimaya mengatakan dengan tegas, sambil mengerutkan keningnya, cukup jelas untuk dilihat Adian. 

"Mona malah yang nyuruh aku cepat-cepat nanya ke kamu, sebelum kamu bikin acara sama dia," Adian mengatakannya sambil mengulum senyum. Monan sudah ada di tangannya, mereka bestie.

"Tega banget kamu, ya, Di? Mona kan suka sama kamu? Bisa-bisanya kamu malah bikin dia berkorban untuk aku sama kamu?" kali ini Kimaya gemas dengan keduanya, terutama Adian yang sudah jelas-jelas dia kasih tahu tentang perasaan Mona.

"Kim?!" Adian ternyata lebih gemas. Dia menyebut nama Kimaya dengan sekuat tenaga untuk mendistraksi Kimaya dari kata-kata yang melulu Mona dan Mona. "Kamu underestimate loyalitas Mona, Kim. Sudahlah, kamu nemenin aku weekend ini, ya?"

Kimaya hanya menatap Adian dengan tajam selama beberapa menit. Berdua bertatapan, Adian yang kalah. Dia menunduk dan mencari kursi untuk duduk. Ujian mental ini melelahkannya.

"Aku akan bicara dengan Mona dulu," kata Kimaya sambil meraih HPnya, menelpon Mona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun