Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pungguk

2 April 2022   21:34 Diperbarui: 2 April 2022   21:35 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ila perlahan memasuki ruang kantornya yang baru. Dia masih bekerja di perusahaan yang sama, perusahaan sepatu yang multinasional tapi dia dipromosikan ke satu lantai di atas sebelumnya. Ila hanya ingat ada satu teman yang dia kenal di lantai ini, Alin, selain itu semua baru.

Pagi-pagi dia sudah berusaha bangun lebih pagi. Berangkat lebih awal. Sarapan sambil jalan. Semua untuk datang ke kantor baru lebih dulu dari yang lain. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian dengan datang setelah yang lain. Tapi di ruangan besar itu sudah ada seseorang yang sudah sibuk bekerja.

"Ila, sudah datang? Wow, awal amat," suara renyah Alin yang sudah dia hubungi semalam menggema di ruang itu. Orang yang sudah datang tadi hanya mendongak sekilas lalu sibuk dengan entah apa di depannya.

"Aku ingin kasih impresi yang baik," bisik Ila.

"Ah, ga usah, kamu sudah cukup terkenal hebat di lantai ini. Gilak, juara desain dan juara favorit! Gampang banget boss kita menentukan kamu dipromosikan," seru Alin lagi. Alin lalu menoleh sekeliling dan berhenti pada orang yang sedang sibuk tadi.

 "Wah, kamu masih kalah sama Oza, dia lebih pagi," tiba-tiba Alin berubah berbisik. "Kamu tahu Oza, kan? Seluruh gedung tahu dia, apalagi lantai bawah, katanya lantai bawah suka cari alasan ke sini buat lihat dia."

Oza? Ila rasanya pernah mendengar nama itu. Apa dia alasan seluruh teman-temannya ikut kompetisi desain bulan lalu? Sebelumnya hadiah kompetisi cuma duit, tapi tahun ini adalah naik gaji dan masuk nominasi promosi ke lantai ini. Kemudian Ila teringat, salah satu kartu ucapan dari temannya adalah: 'selamat bertemu Oza tiap hari, jealous deh.'

Ila tidak pernah bermimpi bertemu Oza atau bahkan satu lantai dengannya. Dia tahu diri. Walaupun kerja di dunia fashion, Ila tidak terlalu memperhatikan penampilannya. Semua kalau nyaman dia pakai, entah merek apa. Lagian dia sayang sama duit, selalu hidup hemat dan sebulan sekali pun belum tentu dia beli baju baru. Dia tahu, Oza pasti melirik ke temannya yang lain.

"Hari ini ada perpindahan meja kerja, semoga aku dapat sampingnya Oza, hanya dia yang nggak pindah, sudah pindah sebulan lalu," kata Alin sambil berjingkat menuju mejanya di ujung lain dari lokasi Oza.

"Mejaku di mana?" Ila ikut-ikutan berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun