Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film

"Emily in Paris" S02E04: Kuasai Bahasa dan Budayanya

28 Desember 2021   12:56 Diperbarui: 28 Desember 2021   13:46 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Episode 4, sumber: Netflix

Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial harus bersosialisasi. Cara bersosialisasi adalah melakukan komunikasi. Berkomunikasi membutuhkan alat. Alat komunikasi adalah bahasa. Verbal maupun nonverbal.

Season 2 Episode 4: Jules and Em

Episode 4 menunjukkan kemampuan Bahasa Perancis Emily. Masih belum lulus level 1. Dia harus mengulang dan mengikuti kursus lebih intensif.

Camille, yang memusuhinya karena tahu hubungan Emily dan Gabriel gegara panci berinisial nama cowok itu, memilih berdiskusi di kantor Savoir tentang produk champagne-nya dalam Bahasa Perancis. Emily kelabakan.

Episode ini mengingatkan saya pada peribahasa: "Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga." Yang artinya, sepintar-pintarnya menutupi perbuatan buruk, pasti akan ketahuan juga. Emily lupa menghilangkan bukti panci dari Gabriel.

Tapi, Camille menegaskan bahwa kebenciannya pada Emily, yang dianggap berkhianat karena mereka sebelumnya bersahabat, tidak akan terselesaikan hanya dengan kemampuan Bahasa Perancis Emily.

Camille bilang, "It doesn't matter what language you're speaking, I don't believe a word coming out of your mouth." - dia hilang kepercayaan pada Emily.

Ada satu peribahasa yang cocok, "Barang siapa menabur angin akan menuai badai." Permasalahan pribadi dibawa Camille ke ranah kerja. Proyek Emily dengan Camille akhirnya diambil alih oleh Luc untuk presentasi dalam Bahasa Perancis.

Kemampuan Bahasa Perancis Emily yang terbatas juga mengingatkan saya pada kiasan ini: "Kalau orang buta menuntun sesama orang buta, pasti keduanya akan jatuh ke dalam lubang." 

Emily berpasangan dengan Petra dari Ukraina, teman kursus di Level 1. Bisa dibayangkan akibatnya ketika mereka pakai program immersion yang memaksa mereka harus selalu memakai Bahasa Perancis di mana pun mereka berada.

Keterbatasan membawa mereka ke kesalahpahaman. Petra tidak cakap berbahasa Inggris, Emily tidak paham bahasa Ukraina. Bersama, mereka praktek Bahasa Perancis dengan level kemampuan terendah. 

Petra  menganggap mereka bisa belanja dengan gratis karena sepotong kata 'gratuit' yang artinya gratis dari penjelasan panjang Emily. Kehebohan terjadi.

Judul episode ini: "Jules and Em" disinyalir terinspirasi film "Jules et Jim" (1962). Film ini ditonton Emily dan Luc karena Luc menganggap salah satu cara belajar bahasa asing adalah menonton film. Film bergenre romantis tentang cinta segitiga. Yang paling jelas dalam episode ini adalah antara Emily, Gabriel dan Camille. Tindakan sengit Camille sangat dominan.

Kesengsaraan Emily tidak hanya berhenti di kasus Camille. Bossnya, Sylvie, yang suka membully-nya, menambah dengan tantangan klien baru, produsen leek, atau daun bawang prei, daun bawang berukuran besar.

Menariknya, klien ini mengangkat budaya makanan yang tidak disukai anak kecil. Pembicaraan antara Emily, Julien dan klien mereka membawa pada kenyataan bahwa Brussel sprouts (kubis kecil) dan kentang sangat dibenci anak kecil, bahkan menjadikannya trauma.

Klien baru Emily trauma pada kentang. Kata itu disebut akan membuatnya marah tak terkendali. Tidak mudah memang kalau pekerjaan utama kita adalah pelayanan pada klien yang dianggap raja. Sesuatu yang tidak normal pun harus dikuasai, yaitu tidak boleh menyebut kentang di depan klien.

Satu catatan budaya di episode ini adalah tentang teknik visualisasi adegan dan surat. Dalam film "Jules et Jim" yang ditonton Emily dan Luc, ada teknik visual unik tentang surat yang dibaca oleh penerima dengan ilustrasi suara dan visual penulisnya. Emily menganggapnya seperti hantu karena cuma muncul kepalanya saja.

Kalau di kisah-kisah Jane Austen, surat menjawab segalanya. Happy ending. Tapi tidak dengan pertemuan budaya Perancis dan Amerika. Apalagi dengan keterbatasan bahasa Perancis Emily. Kosa katanya amburadul. Diksinya kacau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun