Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Emily in Paris" S02E02: yang Tabu di Weekend

26 Desember 2021   10:56 Diperbarui: 26 Desember 2021   11:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emily di St Tropez, sumber Netflix

Maaf, tulisan saya yang Episode 1 (baca klik saja) ternyata keblabasan. Emily menikmati St Tropez di episode ini. Ini salahnya serial pendek Emily, hanya 25-30 menit doang. Jadi saya nggak sadar kalau sudah ganti episode.

Jadi, episode 2 ini didominasi keindahan St. Tropez dan keglamouran fashion Emily, Mindy dan Camille. Mata kita dihibur dengan warna-warna cerah dan arsitektur kota pinggir pantai.

Season 2 Episode 2: Do you know the way to St. Tropez?

Selain keindahan warna dan lokasi, episode ini mulai mengambil konflik di dunia fashion dan media sosial. Satu stereotip orang Perancis juga diangkat, yaitu tentang weekend adalah liburan, tabu untuk bekerja.

Ingat, Emily adalah representasi orang Amerika yang ada di Perancis. Dia melawan hal tabu tersebut. Kapanpun harus bekerja, dia tetap melakukannya walaupun di lokasi liburan dan waktu weekend. 

Wajar saja sih ketika Emily masih mengurusi pekerjaan. Karena dia melakukan kesalahan fatal dengan melibatkan musuh fashion kliennya. Karena dia tidak tahu medan dan konteks Paris, Emily memberi peluang pesaing kliennya untuk menginjak-injak produk yang dikiranya akan menyukseskan produk iklan terbarunya.

Kesalahan fatal di media sosial harus segera diselesaikan dengan kecepatan dan ketepatan. Media sosial tidak mengenal libur dan weekend. Apalagi Instagram yang hanya memberi peluang 24 jam untuk posting story dan meresponnya. 

Sekali terlewat, pupus sudah apa pun misi kita.

Emily terlalu polos sebagai agen marketing. Dia seperti tidak tahu politik di dunia iklan. Orang bisa bicara apa saja dan semua harus dicekricek kalau mau aman.

Gregory Elliot Dupree, pesaing Pierre (klien Emily), memakai kata-kata, "It's divine" yang dianggap Emily sebagai respon positif, kekaguman. Lantas kata Dupree selanjutnya, "Pierre will die" tertutup oleh antusiasme dan pesona Dupree. 

Judul episode ini menjadi petunjuk bahwa Emily sebenarnya tidak tahu apa-ada di dunia fashion di Paris. Dia tidak tahu arah Dupree dan posisi Pierre. Mereka adalah nemesis, musuh bebuyutan. Seperti Harry Potter dan Voldemort. Atau  Superman dan Lex Luther.

Cukup sudah tentang perkembangan karakter Emily yang selalu melakukan kesalahan yang sama. Sepertinya dia tidak ditunjukkan belajar sesuatu di kantor atau di apartemennya?

Lalu tentang stereotip orang Perancis tabu bekerja di akhir minggu, pernyataan ini tidak hanya disampaikan sekali saja oleh orang yang sama. 

Awalnya oleh Julien, rekan Emily di Savoir, dia bilang ilegal kalau bekerja di akhir minggu di Perancis. 

Kemudian, Luc, rekan Emily juga yang orang Perancis, mengatakan bahwa tidak boleh menjawab telepon berkenaan dengan pekerjaan di akhir minggu. Itu aturannya, the law, katanya. Analoginya adalah pergi ke Ibiza untuk mengurus pajak. Hmm.

Lalu, Camille yang menyusul Emily di St. Tropez pun memastikan kalau mereka ke situ bukan untuk bekerja, walau produknya mau dicek promonya oleh Emily. Dan Camille terlihat jelas selalu menghindar bila diajak mengurusi promosi produknya.

Terakhir Sylvie, boss Emily, bertemu di St. Tropez. Setelah mengingatkan kesalahan Emily dan mengatakan semua orang membereskannya, dia menegaskan orang-orang kantor bekerja di weekend untuk Emily, dan itu ilegal.

Oh ya, Laurent G., pemilik resto yang dikirimi produk Camille, juga mengatakan Emily boleh kapan pun berkunjung asal, "for fun, not for work". Nah, lo. Mau alasan apalagi kalau lebih dari dua orang, tanpa relasi dan di lokasi berbeda mengatakan hal yang sama?

Satu kesamaan mereka, semua orang Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun