Lalu ada teman sekelas yang cocok dan akhirnya jadian, sempat jalan bersama beberapa tahun tapi akhirnya putus sebelum mereka magang. Cowok yang ini sempat akan berkelahi dengan Axl karena menemukan pria itu mendekatinya tanpa takut.
Saat masa magang tiba, dia merasa terbebaskan dengan bayang-bayang Axl. Betapapun tampan dan hebatnya Axl, dia tidak berhak mendapat perhatian dari Pim sekuku jaripun.Â
Namun, sejak itu ada yang hilang dari hidup Pim. Tidak ada godaan rayuan gombal dari Axl dan surat-surat kecil yang menyebalkan lagi. Axl ternyata menuruti keinginannya untuk menjauh darinya. Tidak ada orang lain yang lebih menyebalkan dari Axl.Â
Pim belum menyadarinya sampai saat tadi HPnya menyala dan ada nama Axl terpampang. Tapi rasa sebal tadi terasa menyenangkan.
[Bersambung]Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H