Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Post Power Syndrome di Masa Kerja

17 Januari 2021   12:26 Diperbarui: 17 Januari 2021   12:44 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Power - Kuasa, sumber: patimes.org

Kapan pun kita menjadi pemimpin atau tidak, kita akan memperlakukan semua orang sama. Kita tidak akan terlalu menghamba pada pimpinan. Kita juga tidak akan merendahkan bawahan. 

Jadi bila kita di atas, kita bisa merendah. Bila di bawah, kita juga tidak terlalu silau. Dengan menganggap semua orang sama, kita tidak mudah menjadi iri dan dengki. Semua dipahami punya porsi masing-masing. Kita akan lebih mudah menerima dan memahami.

2. Mempunyai banyak kesibukan yang berbeda

Bila kita sudah menjadi orang biasa atau hanya menjadi anggota pada komunitas atau pekerjaan tertentu, kita masih bisa sibuk di kegiatan lain. Hobi juga ramuan yang manjur untuk mengalihkan perhatian kita dari 'rindu kekuasaan'. Bila kita sudah disibukkan dengan hal lain, kita akan mudah memahami keputusan orang lain yang menjadi pemimpin. Kita tidak akan fokus hanya pad a satu hal. Ada hal lain yang masih butuh perhatian kita.

Bila kedua saran itu sudah dilakukan, kita siapkan juga suara-suara yang salah paham. Kadang kita dianggap PPS dengan perilaku kita walaupun tidak berniat demikian.

Bagaimana caranya menghindari dianggap PPS?

1. Berkomunikasi pada orang yang tepat

Kadang kita menemukan bahwa pimpinan pengganti melakukan kesalahan fatal. Ketika kita takut dianggap PPS, kita menjadi apatis dan menutup diri. Padahal masukan kita sangat dibutuhkan untuk keselamatan organisasi. Sebaiknya kita beri masukan pada orang yang tepat. 

Misalnya pada orang kepercayaan kita yang sudah paham tentang pribadi kita yang tidak PPS untuk menyampaikan pada pimpinan saat itu. Atau menyampaikan masukan yang konstruktif, bukan hanya kritikan tapi juga memberi solusi. Atau bisa juga memberi saran anonim.

2. Bersikap sebagai orang biasa

Ikuti aturan organisasi atau komunitas untuk anggota. Tetap hadir dalam setiap kegiatan. Tetap aktif mendukung keputusan. Tidak menonjolkan diri. Tidak terlalu vokal atau menyerang pimpinan. Hanya bertindak bila perlu dan urgent. Memberi tanggapan bila diberi kesempatan. Intinya bergaullah dengan orang di level yang sama, tunjukkan bahwa kita sudah bersikap sama dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun