Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stereotip "Friendzone"

29 Februari 2020   23:30 Diperbarui: 29 Februari 2020   23:35 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: miro.medium.com

Habis dengerin curhat dan bilang kalau putus, si Sahabat Cowok bergembira dan menjelek-jelekin Si Mantan Sahabat Cewek. Lalu akhirnya berusaha mencoba ngaku kalau suka tapi kadang gagal karena si Cewek masih ngeluhin tentang mantannya.

5. Kedua Ortu sudah meramalkan

Terutama ortu yang rumahnya buat lokasi temenan dari sejak kecil. Selalu menjodoh-jodohkan mereka dan salah satu bilang kalau jijik ... dan itu salah satu sebab mengapa bersahabat terus. Ke-jijik-an yang mengganggu ungkapan perasaan yang sebenarnya.

6. Rumah sebelahan

Sahabatan sejak kecil karena rumah tetanggaan. Yang Cowok suka nganter yang Cewek atau emang barengan berangkatnya. Atau juga kedua ortunya sahabatan.

7. Happy Ending

Iyalah harus happy ending karena penonton pasti ngarep mereka akhirnya jadian sampai menikah. Kalau ga jadi jadian ya tema Sahabat tapi Menikah jadi ambyar dong. Walau after 'happily ever after' ya kayak pernikahan yang lain, ada marah-marahannya dan konflik biasanya yang muncul di pernikahan 'normal'

Itu aja deh stereotipnya. Tujuh cukup karena angka keramat saya ...

+++

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun