Menungguinya yang kini gemar melamun dan tidur di dipan bekasku tidur. Memperhatikan dirinya yang mulai malas merawat diri dan jarang mandi. Menangis bersamanya ketika matahari terbenam. Dan menerima ribuan kata maafnya, yang ia ulang-ulang saat tengah malam terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!