Mohon tunggu...
Cuap Cuap
Cuap Cuap Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang gambar kehidupan

blog uwanurwan.com IG @uwansart

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penganut 'Elu Gue': Menguasai Jakarta dengan Kepala 'Besaaaar'

19 September 2023   12:00 Diperbarui: 19 September 2023   12:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Malah aku dimarahi kalo di rumah ngomong gue elu," tambah Y.

"Ya gak apa-apa kali kamu ngomong aku kamu. Kamu kan dari Jawa. Kita mah maklum aja," sahut Z.

Juga pernah aku bahas ini dengan pacaku (dulu). "Emangnya di kantor kamu ngomong elu gue?"

"Iya. Kalo di rumah sih enggak. Lagian kamu kan memang ngomong aku kamu. Beberapa teman sih gitu. Dia berubah ngomong aku kamu karena ada rasa atau mau pedekate."

Beberapa kali juga aku melihat teman yang datang dari kampung berusaha keras untuk berbicara dengan "elu gue." Apakah itu masalah besar? Terkadang, ya. Cara mereka berbicara terdengar canggung dan tidak alami. Sama seperti saat aku mencoba bermain dengan "elu gue." Tidak semua orang menerimanya dengan baik, malah ada yang tertawa. Haha...

Apakah semua orang yang datang ke Jakarta harus berbicara dengan "elu gue"? Aku berpendapat bahwa tidak. Jakarta adalah kota yang kaya akan budaya, bahasa, dan keyakinan. Ini adalah tempat yang seharusnya memberikan kebebasan kepada semua orang untuk berbicara sesuai dengan kebiasaan mereka. Tidak masalah apakah kamu menggunakan "aku kamu," "elu gue," "saya kamu," "beta kamu," "daku dikau," atau "you and I." Ini bukan masalah besar, bukan?

Memang benar, bagi sebagian orang, masalah ini cukup besar, terutama ketika berkaitan dengan perasaan terhadap lawan jenis atau sesama jenis. Aku mulai berpikir, apakah orang yang terlalu sensitif terhadap perubahan bahasa adalah mereka yang mudah jatuh cinta saat seseorang mulai berbicara dengan "aku kamu," padahal mereka juga melakukan hal yang sama kepada orang lain?

Jadi, apakah kita harus berbicara dengan "elu gue"?

Kredit: uwanurwan.com
Kredit: uwanurwan.com

Nah, pertanyaannya sekarang, apakah kamu masih ingin menggunakan "elu gue" atau "aku kamu"? Setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Tapi ingatlah, jika kamu tertarik pada seseorang, lebih baik ungkapkan perasaanmu daripada bermain-main dengan kata-kata. Waktu sudah berubah, dan sandi-sandi seharusnya hanya milik pramuka. Wkwkwk. (Uwan Urwan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun