Tanpa sadar sang ayah dan anak pun bertemu. Terjadilah percakapan yang cukup bikin merinding. Energi itu terasa karena sudah sekian lama sang ayah tidak melihat anaknya dan mereka saling berpura-pura tidak mengenal.
Adegan paling mengharukan adalah saat sang ayah meletakkan beberapa bonggol jagung untuk diberikan kepada anaknya, sebagai bentuk rasa sayangnya. Saya pun seketika ingat bapak di rumah. Huhu.
Kebodohan ayah Ningsih bikin greget
Ternyata otak dari penghianatan Hardo dan kawan-kawan sendiri adalah ayah Ningsih. Aga menyebalkan begitu ia tidak sengaja bertemu Hardo saat malam dan menceritakan tentang kerinduan sang ayah dan tunangannya. Ia berjanji akan menolong Hardo, tapi nyatanya kedatangan Hardo di kampungnya dikabarkan ke Jepang.
Baca juga : Benarkah Film Makmum tidak layak tayang?
Dari situlah Hardo diburu bahkan tentara Jepang menyusuri tempat-tempat gelandangan dan ladang jagung ayahnya. Penghianatan ini ternyata merugikan dia juga.
Di akhir cerita Ningsih terpaksa harus ditangkap. Sayangnya waktu itu diumumkan bahwa Indonesia merdeka dan tentara Jepang dinyatakan kalah dan terjadi perkelahian yang menyebabkan Ningsih tertembak. Hiks.
Gombalan dan kalimat-kalimat puitis mewarnai film
Karena seting waktunya adalah pada zaman penjajahan Jepang mendekati akhir, tidak heran kalau tulisan Pramoedya Ananta Toer banyak menggunakan bahasa yang puitis. Itu juga diwakilkan oleh percakapan-percakapan Hardo dengan Ningsih dan Hardo dengan ayahnya. Sisanya, dialog antar-pemain tidak terlalu puitis. Buat yang menyukai kata-kata puitis, bagian-bagian itu tentu akan jadi magnet tersendiri.
Pemilihan seting lokasi yang bikin takjub
Untungnya saya tidak tertidur saat menonton Film Perburuan. Serius! Saya nyaris tidur tapi tidak ingin melewatkan bagian-bagian penting dalam cerita. Pemandangan yang disuguhkan cukup bikin takjub. Pada saat Hardo berdua di sawah bersama Ningsih membuat saya teringat kampung halaman. Saya suka sekali berjalan-jalan di tengah sawah.
Oh ya, yang paling saya ingat lagi pada saat malam hari. Bisa ya, langit di malam hari digambarkan begitu cantiknya. Membuat saya berpikir seolah syuting tidak dilakukan di Indonesia. Haha...
Buat yang sudah menonton Film Perburuan merasakan hal yang samakah? Kalau ada poin yang kurang, silakan tambahkan di komentar.