Mohon tunggu...
Arief Muhammad
Arief Muhammad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Demokrat dan Gerindra Renggang?

13 Maret 2018   12:00 Diperbarui: 14 Maret 2018   10:44 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, menurut lingkaran dalam SBY tersebut, Prabowo dinilai terlalu sombong dan selalu memaksakan kehendaknya. Maunya SBY, adalah "take and give-nya". Prabowo ingin Demokrat bersama-sama Gerindra berkoalisi dalam pilgub di beberapa provinsi. Tetapi, belum-belum Prabowo sudah menentukan siapa-siapa nama cagub yang harus diusung. Maunya Demokrat, sebelum diputuskan dibicarakan dulu.

Masih ada satu lagi yang nampaknya tidak mudah bagi kedua tokoh itu, SBY dan Prabowo, untuk bersama-sama dalam pilpres 2019 mendatang. Yang ini mendasar karena menyangkut prinsip berpolitik. Menurut sumber itu, SBY tidak suka kalau berkompetisi itu, termasuk dalam pilkada dan pilpres, yang digunakan isu agama. Meskipun hubungan SBY dengan komunitas Islam dekat, ia tak suka menggunakan isu agama untuk memenangkan politiknya. Kalau soal kedekatan SBY dengan Islam saya juga tahu, karena saya sendiri sering menghadiri acara SBY dengan para ulama dan tokoh-tokoh Islam

Kalau hal-hal itu yang menjadi ganjalan dalam hubungan antara Gerindra dan Demokrat memang cukup serius. Namun, SBY dan Prabowo itu kan berkawan. Mestinya bisa menjalin komunikasi lagi. Soal Capres dan Cawapres bisalah dirundingkan lagi. Ini harapan saya. Dan, maaf ya,  mungkin saya subyektif, tetapi saya tidak yakin koalisi antara Demokrat dengan PDIP bisa terjadi. Tidakkah Megawati sangat membenci SBY?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun