Mohon tunggu...
Uut Wijayanti
Uut Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang belajar menulis

menulislah karena dengan menulis kamu bisa berbagai ilmu maupun informasi kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berbagi Cerita Kehidupan

4 Mei 2022   19:02 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:53 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada saat itu Matahari tengah memancarkan teriknya dan kami pun menuju minimarket untuk berteduh sekaligus untuk berbelanja kebutuhan untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. 

Kebetulan ketika kami keluar dari minimarket, kami melihat ada seorang ibu paruh baya berada di tengah lampu merah dan berada di tengah teriknya matahari yang sedang berjualan air mineral, segera kami menjemput ibu tersebut dan mengajak beliau berteduh dari panasnya matahari. Setelah kami berteduh kami menyampaikan tujuan kami kepada sang ibu kemudian ibu menyetujuinya dan mulai bercerita tentang kehidupan kesehariannya.

( Narasumber ibu Hartatik, tinggal di polean )

"Saat anak Ibu yang nomor enam berusia 7 bulan dalam kandungan, ayahnya sudah meninggal dan kemudian ibu menjadi tulang punggung bagi keluarga."

"Dulu waktu pada saat ayahnya meninggal dan ibu dalam keadaan mengandung 7 bulan, ibu sudah tidak dibolehkan bekerja baru setelah ibu melahirkan dan anak sudah berusia 3 tahun, ibu bekerja mencari barang bekas, bawa anak sampai jatuh dan tangannya patah. Sekarang anak saya sudah lulus sekolah dan sekarang sudah bekerja."

"Memang ibu kerja apa adanya, yang penting tidak  mencuri barang punya orang lain, ibu kerja apapun yang penting halal nak, memang soal kehidupan ibu sudah tidak ada yang mencarikan( menafkahi) jadi apa yang apa yang kita inginkan, kita sebagai manusia harus berusaha. Jangan sampai kita kalah sama ayam yang bisa berusaha mencari makan sendiri."

"Saya asli orang Gondang legi, dulu waktu saya jadi TKW Singapura, sebelum saya mempunyai anak, saya tinggal dan beli rumah di Polean, namun pada waktu itu saya mau pindah tetapi ayahnya meninggal sehingga saya tidak jadi pindah. Setelah satu Minggu kepergian ayahnya, saya pindah dan waktu itu usia kandungan ibu 7 bulan.

"Apakah betul ibu memiliki enam orang anak?

"Iya saya mempunyai enam orang anak, kelima anak saya sudah berkeluarga dan tinggal yang satu ini belum menikah, tapi sudah bekerja. Karena anak saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, jadi rumah tangga semua anak saya sangat sederhana. Sebagai orang tua, kita tidak mungkin mau minta uang ke anak, tapi seberapa pun uang yang dikasih anak ke kita terima, meskipun uang dua puluh ribu atau dua puluh lima ribu, tetap akan saya akan terima. Orang tua tidak mengharap imbalan dari anak, mungkin anak mengerti dengan keadaan orang tua dan orang tua pun tidak minta banyak dari anak. Kalau saya tidak minta balasan dari anak-anak, jika saya dikasih anak berapapun akan saya terima, kalau anak ngasih uang sepuluh ribu atau dua puluh ribu, saya sudah sangat bersyukur, itu maknanya anak selalu ingat kepada orang tua. saya minta sama kalian semua, kalau kalian sudah sukses, satu, jangan lupa dengan orang tua, baik orang tua perempuan atau orang tua laki-laki. Perjuangan orang tua perempuan sama orang tua laki-laki sama-sama berat nak, tapi lebih berat orang tua laki-laki karena harus mencari nafkah demi keluarga, demi kuliah kalian, karena orang tua laki-laki merupakan tulang punggung yang mencari nafkah meskipun di tengah-tengah panas teriknya matahari. Mereka rela panas-panasan demi untuk kuliah kalian."

"Orang tua perempuan juga berat anak, karena orang tua perempuan melahirkan dan juga mengasuh serta membesarkan kamu, namun lebih berat orang tua laki-laki. Jadi jangan sekali-kali tinggalkan kedua orang tua kamu, kamu harus berbakti kepada orang tua. Ketika kamu sudah sukses, ingatlah selalu orang yang berada di bawah kamu nak, masih banyak orang yang hidupnya lebih sengsara dari pada kalian. Insya Allah berkah hidup kalian jika selalu bersyukur dan mengingat masih ada orang yang berada di bawah kalian. Itu saja pesan ibu kepada kalian semua, ketika kalian sudah lulus kuliah, saya doakan semoga kalian menjadi orang yang sukses dan apa yang kalian cita-citakan semoga tercapai."

"Ibu berjualan tidak tentu waktunya nak, kadang ibu mulai berjualan dari jam 10 atau jam 11, kalau pulangnya nunggu jualan habis. Kadang hanya habis terjual satu dus (satu dus isinya 12 botol), kalau saat bulan puasa seperti ini kadang hanya terjual setengah dus saja, tapi kalau hari biasa bisa terjual dua sampai tiga dus."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun