Mohon tunggu...
Uun Nugraha
Uun Nugraha Mohon Tunggu... Pegawai -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan Tulisan

10 Agustus 2018   08:30 Diperbarui: 10 Agustus 2018   08:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aktivitas manusia berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbicara dan berbahasa merupakan aspek yang tidak dapat lepas dari perkembangan peradaban manusia. 

Dari aktifitas bicara dan berbahasa itu berkembang menjadi aktivitas pergaulan antar manusia secara lebih luas sehingga membentuk suatu peradaban budaya. Pada tahap berikutnya, aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan berbicara dan berbahasa adalah kegiatan membaca dan menulis. 

Dalam hal ini, penulis hendak mengupas lebih khusus pada kegiatan menulis yang merupakan bagian dari aktivitas berbahasa. Sebuah tulisan hasil karya seseorang dalam berbagai media seperti buku, majalah, koran dan media online yang banyak tersedia sekarang ini. 

Kemampuan manusia dalam menuliskan ide-ide, temuan-temuannya, pemikiran-pemikirannya dan segala apa yang diketahuinya merupakan tonggak sangat penting dalam sejarah peradaban manusia itu sendiri.

Dengan tulisan, manusia dapat saling mentransfer ilmu pengetahuan satu sama lain, bahkan turun temurun dari generasi ke generasi. Seorang penulis, meski sudah meninggal dunia, dengan tulisan yang ia hasilkan akan tetap bisa dikenang dan hasil karyanya dipakai sebagai referensi oleh orang-orang yang masih hidup. 

Dengan tulisan pula, jejak-jejak sejarah masa lampau dapat terekam dan dipelajari oleh manusia sekarang. Ilmu-ilmu yang terkandung dalam tulisan itu dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan kehidupan manusia yang membaca dan mempelajarinya. 

Banyak kisah-kisah atau sejarah yang ditulis oleh para pujangga zaman terdahulu dipelajari sebagai sumber informasi untuk membuka tabir sejarah masa lampau, seperti yang tertera dalam kitab-kitab kuno misalnya, atau tulisan-tulisan dalam prasasti yang menceritakan raja-raja penguasa pada masa itu. Hal itu membuktikan bahwa tulisan memiliki "kekuatan" berharga bagi generasi berikutnya. 

Memang sebuah tulisan merupakan hasil olah pikir manusia, namun pikiran-pikiran, ide-ide, kisah-kisah dan lain sebagainya itu tidak akan dapat terbaca apabila tidak ada manusia yang dapat menulisnya.

Dengan adanya tulisan, manusia dapat melakukan aktivitas membaca. Sebelum baca tulis berkembang, hapalan adalah satu-satunya metode untuk mengingat informasi. Ketika itu, orang-orang yang memiliki memori kuat akan menjadi manusia unggul.

Dengan sekedar membaca, manusia dapat menjalani banyak kehidupan. Dengan membaca pula manusia mengumpulkan begitu banyak pendapat, ide, rasa, persepsi, dan imajinasi dalam benaknya. Dengan demikian, ia tidak hanya memiliki satu kehidupan. Dengan membaca, ia bisa hidup di banyak tempat, dalam banyak situasi, dalam waktu lalu dan waktu sekarang bahkan masa akan datang, memiliki banyak perasaan sedih, senang, marah dan banyak lagi.

Kekuatan tulisan dapat kita rasakan sendiri apabila kita membaca sebuah karya tulis, baik berupa fiksi maupun non fiksi. Kita bisa berdecak kagum setelah membaca puisi-puisi karya Khairil Anwar, bisa juga menitikkan air mata dikala membaca cerpen yang mengisahkan kesedihan. 

Kita ikut terbawa suasana yang tersirat dalam tulisan buah karya seseorang itu. Contoh lain membuktikan bagaimana surat-surat yang ditulis RA. Kartini yang terkumpul dalam Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi sebuah tulisan fenomenal sehingga "mengantarkan" beliau menjadi pahlawan emansipasi wanita Indonesia.

Di sisi lain, tulisan juga dapat memengaruhi orang ke dalam hal-hal negatif karena tulisan bersifat provokatif sesuai kehendak sang penulisnya. Bahkan saat ini, dengan tersedianya jaringan internet, media online dan sosial media yang begitu mudah diakses masyarakat, banyak informasi yang tidak sesuai dengan fakta kebenarannya, dengan kata lain sebaran informasi yang bersifat hoax dengan maksud menyebarkan rasa takut, benci, marah dan atau mengadu domba antar kelompok masyarakat padahal kejelasan informasi yang ditulis itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. 

Banyak berita-berita atau informasi hoax yang tersebar di masyarakat baik itu informasi tentang dunia kesehatan, informasi bencana alam, bahkan isu-isu negatif yang mengandung unsur SARA sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. 

Dengan demikian manusia juga harus pintar memilih bahan bacaan. Ada bacaan yang dapat langsung diterima, ada bacaan yang harus dikaji terlebih dahulu dan tidak sedikit pula bacaan yang mesti ditolak.

Bila kita baca firman Allah SWT, yang artinya; "Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan." (QS Al Qalam/68:1).

Firman Alloh itu menunjukan betapa pentingnya huruf-huruf beserta rangkaiannya sehingga membentuk kata-kata, menghasilkan tulisan dan kalimat yang mengandung informasi. 

Penulis tidak bermaksud membandingkan kekuatan firman-firman Alloh SWT yang tertera dalam Al Qur'an dengan tulisan hasil karya manusia. Kita percaya bahwa Al Qur'an tidak ada pembandingnya, namun kata-kata baca, tulis dan pena jelas ada dalam Al Qur'an. 

Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia bila tidak ada alat untuk merekam jejak-jejak informasi yang tertera dalam tulisan, sementara berbagai temuan terus berkembang dari waktu ke waktu sesuai perkembangan zaman. 

Dengan demikian kita harus senantiasa mengamalkan firman Allah; Iqro bismi robbik..., bacalah demi nama Tuhanmu. Membaca yang dimaksud dalam ayat ini adalah apa-apa yang melambangkan setiap aktivitas manusia, baik yang bersifat aktif maupun pasif; bacalah, bergeraklah dan bekerjalah demi Tuhanmu.

Karena tulisan memiliki kekuatan untuk memengaruhi orang lain, maka aktivitas menulis kita hendaklah dibarengi dengan rasa tanggung jawab dan disertai dengan fakta-fakta yang benar. 

Setidaknya, informasi yang kita tulis tidak membuat resah dan menipu yang membaca. Keteladanan yang telah diperlihatkan oleh para pujangga dahulu dalam membuat tulisan menjadi contoh buat kita sebagai generasi penerus untuk terus menulis karya-karya terbaik sehingga bisa bermanfaat buat banyak orang.

Kumpulan ide-ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan biasa kita sebut buku atau kitab. Banyak yang menganggap bahwa kitab atau buku sebagai sahabat yang paling baik, ia setia, patuh, dan tidak pernah bosan menemani pembacanya.

 Buku dapat memberi nasihat dan menemani pembacanya sehingga bisa tertawa, menangis, bersedih dan juga bergembira. Meski banyak sarana untuk memperoleh informasi seperti radio, televisi, internet, namun buku tetap tidak kehilangan wibawa.

Semoga bermanfaat.     

Penulis adalah Kepala SDN Campedak Kec. Cijeruk Kab. Bogor.

Alamat Sekolah: RT. 01 RW. 07 Ds. Palasari Kec. Cijeruk Kab. Bogor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun