Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru SIT untuk Pendidikan Indonesia

28 Februari 2024   16:04 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:10 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru merupakan ujung tombak dari kualitas pendidikan dan kemajuan peradaban bangsa. Bukti otentik untuk menguatkan pendapat itu bisa kita lihat dari sejarah Jepang yang dapat bangkit kembali dari keterpurukan hampir di semua bidang kehidupannya akibat bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima. 

Mengapa hal itu terjadi? Karena mereka sangat peduli sekali terhadap pendidikan. Hal ini terekam dalam sejarah yang mengabarkan bahwa kaisar jepang langsung menanyakan berapa jumlah guru yang masih hidup pasca pemboman itu terjadi. Kenapa sang kaisar menanyakan keberadaan jumlah guru alih-alih menanyakan pasukan perang yang masih ada? 

karena kaisar Hirohito percaya bahwa keterpurukan ini disebabkan oleh ketidakmampuan pasukan perangnya untuk belajar. Meskipun tentara dan jenderal Jepang mungkin mahir dalam senjata dan strategi perang tetapi mereka tidak bisa memprediksi bahwa Amerika akan menjatuhkan bom nuklir.

Selain itu, kita dapat menemukan bahwa negara maju lain seperti Finlandia, memberikan perhatian yang sangat besar pada guru dan pendidikan sehingga mereka dianggap sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Di sana kualitas guru sangat diperhatikan, tidak diperbolehkan untuk mengajar pada institusi Pendidikan kecuali telah menyelesaikan studi Ilmu Pendidikan Guru dan mendapatkan gelar pascasarjana, itu berlaku disemua jenjang Pendidikan. 

Guru juga sangat di hormati dan dipercaya akan keilmuannya sehingga banyak lulusan SMA yang ingin mendaftar dalam program studi Ilmu Pendidikan Guru.

Begitulah pentingnya peran guru bagi kemajuan sebuah bangsa. Sebuah bangsa yang cerdas harusnya dapat memberikan perhatian dan perlakuan yang baik kepada pendidikan dan juga guru karena mereka akan menjadi penggerak kemajuan bangsanya di masa yang akan datang. 

Lalu bagaimana dengan guru yang berada di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (SIT)? Guru SIT memiliki kualifikasi tambahan dari guru pada umumnya, yakni diupayakan mempunyai hafalan Al Quran minimal juz 30 untuk guru mata Pelajaran dan 5 Juz untuk guru Quran. 

Selain itu, guru SIT juga harus menjadi teladan terdepan dalam menerapkan nilai-nilai kesilaman baik dalam lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat karena ruh Sekolah Islam Terpadu adalah bagaimana menjadikan anak didiknya menjadi seorang abid, khalifah dan ulil albab sesuai dengan apa yang menjadi filosofis Sekolah Islam Terpadu.

Dari filosofis tersebut, sejatinya SIT memiliki semangat dalam memberikan pelayanan pendidikan yang seimbang antara akademik dan karakter, antara kehidupan di dunia dan di akhirat serta berkualitas dan juga optimal. Guru-guru SIT pun memiliki tanggung jawab yang besar serta berperan penting pada penerapan filosofis tadi yaitu membentuk generasi unggul yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Jika kita perinci lagi maka setidaknya ada dua poin yang guru-guru SIT berikan untuk perkembangan Pendidikan Indonesia

Keseimbangan ilmu pengetahuan

Dalam Pendidikan SIT sangat menekankan internalisasi keislaman dalam proses pembelajaran peserta didik di setiap mata pelajaran yang diajarkan. Guru bertindak sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran, mengarahkan, mendorong, dan memfasilitasi siswa untuk belajar. Ini memungkinkan siswa untuk mencapai keseimbangan pengetahuan dengan nilai-nilai Islam sebagai dasar dari semua hal. 

Siswa selalu terhubung dengan sang Ilahi Rabbi dalam pekerjaan apa pun yang mereka pilih, dan orientasinya adalah untuk kebaikan umat manusia, sehingga ilmu duniawi mereka akan digunakan sepenuhnya untuk ibadah kepada Allah. Mereka dapat berkontribusi untuk agamanya sesuai dengan passion dan keahliannya masing-masing. Dengan demikian, guru harus memastikan keterpaduan dan keseimbangan antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum dari siswanya.

Karakter dan Etika

Salah satu tujuan Pendidikan nasional yaitu mewujudkan manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia hal ini sejalan dengan apa yang diterapkan di sekolah-sekolah islam terpadu melalui pelbagai program, kegiatan, budaya serta lingkungan dan tentunya dari sosok guru-gurunya. 

Guru harus paling depan dalam memberikan keteladanan karakter, etika dan akademik sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan intruksi kebaikan-kebaikan secara lisan tetapi juga melalui perilaku dan ibadah guru setiap hari. Seperti karkater pembelajar sepanjang hayat, adaptable terhadap perubahan, peduli dengan lingkungan sekitar melalui kegiatan sosial dan masih banyak lagi. 

Dengan hal ini, diharapkan bahwa peserta didik yang lulus dari institusi pendidikan Islam terpadu dapat menciptakan dan mewujudkan individu yang bertaqwa, berakhlak mulia, dan syamil (utuh) secara akidah, pikiran, dan kamil (sempurna) secara akhlak, dan melaksanakan ajaran dan nilai-nilai Islam secara menyeluruh dalam kehidupan mereka.

            Demikian peran penting guru SIT dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang dengan moderenisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya.

Referensi

https://www.neliti.com/publications/317162/sekolah-islam-terpadu-dalam-sejarah-pendidikan-islam-di-indonesia

https://sdn006batamkota.sch.id/read/254/alasan-kaisar-jepang-menyelamatkan-guru-setelah-perang-dunia-2

Adiputri, Ratih D. 2023. Sistem Pendidikan Finlandia Belajar Cara Mengajar. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun