Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempelajari Growth Mindset dari Kisah Nabi Adam AS

3 Juli 2023   21:55 Diperbarui: 3 Juli 2023   22:31 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/495255290276664143/

          Konsep Growth Mindset pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck dalam bukunya, "Mindset: The New Psychology of Success". Grwoth Mindset memiliki pengertian pemikiran yang bertumbuh atau bisa diartikan juga pemikiran yang selalu berkembang. Seseorang yang memiliki growth mindset meyakini bahwa kesuksesan, kecerdasan, keberhasilan dapat diupayakan melalui serangkaian proses yang dia jalani, mereka fokus (menikmati dan menjalani) terhadap proses tidak semata fokus pada hasil yang nanti akan diraih. 

Selain itu, ciri-ciri orang yang memiliki Growth Mindset diantaranya open minded, tidak anti kritik bahkan mampu melihat hal positif dari sebuah kritikan, pantang menyerah, menyukai tantangan dan hal baru, tidak iri melihat kesuksesan orang lain justeru belajar dari keberhasilan orang lain, konsisten, tangguh dan berusaha menjadi yang terbaik menurut versinya sendiri.

https://id.pinterest.com/pin/801429696188824406/
https://id.pinterest.com/pin/801429696188824406/

          Bagi seorang muslim perlu mengetahui juga bahwa sebenarnya landasan dasar dari Growth Mindset ada pada surat Ar Rad ayat 11 yang artinya "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"

           Pada ayat tersebut yang menjadi poin utama dalam konteks Growth Mindset ada pada kalimat "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". Pada kalimat tersebut Allah SWT mengajarkan manusia untuk mensyukuri nikmat dan kebaikan yang sudah diberikan, adapun kebaikan itu bisa berubah menjadi sesuatu yang buruk disebabkan atas prilaku (usaha) manusia itu sendiri. 

Intinya adalah kita bisa belajar bahwa usaha, motivasi dan keyakinan yang kuat pada diri mampu mengubah keadaan bisa menjadi lebih baik pun begitu sebaliknya yang tentunya atas izin dan kehendak Allah SWT. 

           Kita juga dapat mempelajari growth mindset ini melalui kisah-kisah para nabi atau sirah nabawiyah. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari growth mindset dari kisah Nabi Adam AS. Seperti kita tahu bahwa Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dan tinggal di tempat terbaik yang penuh dengan segala macam kenikmatan yakni surganya Allah SWT. Akan tetapi pada suatu waktu Nabi Adam AS melakukan sebuah kesalahan dengan mengikuti rayuan Iblis untuk memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah SWT. 

Dari perbuatan tersebut nabi Adam AS beserta istrinya Siti Hawa mendapatkan konsekuensi yang begitu berat yakni dikeluarkan dari tempat yang menjadi impian dan harapan seluruh umat islam (surga) dan diturunkan ke bumi.

            Kemudian apa yang dilakukan oleh Nabi Adam AS beserta Siti Hawa sebagai respons dari hukuman yang mereka terima? Mereka bertanggung jawab dan menerima resiko atas apa yang sudah dilakukan, mereka juga tidak pernah menyalahkan iblis yang sudah menjerumuskannya kepada kesengsaraan, dan yang paling penting mereka mengakui kesalahan serta meminta ampunan kepada Allah SWT. 

Peristiwa ini sangat erat sekali kaitannya dengan growth mindset yaitu bagaimana Nabi Adam AS mengajarkan bahwa dari sebuah kesalahan kita bisa belajar untuk lebih berhati-hati, belajar merencanakan serta menyusun strategi yang lebih baik dalam melakukan sesuatu. Sehingga kita tidak perlu takut salah dan takut gagal karena salah dan gagal merupakan bagian dari proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun