Setelah mengenal hal dasar dari akuntansi konvensional dan akuntansi syariah di atas, lantas bagaimana kita membedakan antara akuntansi konvensional dan akuntansi syariah? Dalam hal ini, ada beberapa hal yang bisa menjadi elemen perbandingan dan persamaan nya, yaitu:
Landasan dan Prinsip
4.perbandingan akuntansi syariah dengan konvensional
Landasan atau prinsip kegiatan tentu menjadi perbandingan paling dasar dari akuntansi konvensional dan akuntansi syariah. Pada akuntansi syariah, kegiatan ekonomi harus berlandaskan pada kaidah dan syariah Islam yang terintegrasi dalam kehidupan masyarakat muslim secara umum. Sedangkan akuntansi konvensional memiliki dasar kerja pada logika manusia yang bisa berubah tergantung kebutuhan dan kultur masyarakat setempat.
Nilai yang Dianut
Dari sisi lain, akuntansi syariah sangat erat dengan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan pertanggungjawaban. Semua hal berkaitan dengan keadilan, kebenaran, dan pertanggungjawaban ini juga harus sesuai dengan ajaran Islam dan rasul. Apalagi dalam Islam, ketiga hal tersebut sangat penting karena memiliki pengaruh pada keputusan dan tindakan seseorang hingga bisa mempengaruhi orang lain. Sedangkan pada akuntansi konvensional ,nilai keadilan, kebenaran, dan pertanggungjawaban tentu juga berlaku tetapi sangat tergantung pada nilai yang dianut pada masing-masing kelompok organisasi.
Hal-Hal yang Dilarang
Oleh karena berdasarkan kaidah Islam, maka akuntansi syariah juga melarang pencatatan transaksi ekonomi yang mengandung riba, judi, penipuan, barang tidak halal seperti minuman kerasa, prostitusi, dan hal-hal yang tidak sesuai syariat Islam secara umum. Berbeda dengan akuntansi konvensional yang lebih bersifat bebas tergantung masing-masing kelompoknya.
Konsep Penilaian
Di dalam menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, para ahli akuntansi modern masih memiliki pandangan yang berbeda-beda. Bahkan apa yang dimaksud dari modal pokok itu sendiri masih belum ditentukan. Berbeda dengan akuntansi syariah, konsep penilaian didasarkan pada nilai tukar yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di waktu mendatang.
Konsep Modal