Â
angin terus saja menari berselendang hingga ke ujung nya,
selayang pandangan kemudian terbang, merujuk lembar lembar penuh warna
mendesir,
mendentum,
di hamparan bumi nya yang melebam
Â
aku, lelaki itu, yang di-ter-kalahkan...
Â
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!