mendayu, mengiris, daundaun ingatan
ada setitik terlerai pada sudut bening mata nya,
lalu, mendentum jatuh di bumi nya,
terguncang, menghantam lubuk
                desir angin menari bersama lembar lembar rambut yang memutih
Â
segaris lengkung memerah di ujung beranda malam,
sekumpulan burung, lambat lambat memutar kilasan episode,
selintasan, melukis raut teduh, di riak wajah laut,
selinangan kemudian, menggenang di sudut sipitnya,
ahh,...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!