4/
segeralah pulang,
terlalu buram cahaya lampu untuk dinikmati sendirian
segeralah pulang,
lalu kita duduk berbincang
menikmati secangkir teh kental
segeralah pulang,
malam begitu dingin
untuk mengapit sekerat rindu sendirian
5/
tanpa kita sadari
ada cerita yang mulai terbiasa kita tulis
ketika fajar mulai menyapa pagi,
ketika senja melukis langit sore
hingga sampai pada lilitan angin di pintu mimpi,
ada romansa yang tersaji,
... seperti hidangan teh kental dan sebuah poci yang hangat
semua, ada.. baru saja kita menulisnya..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!