Lontong sayur Pasar Lama
Ketika rombongan peserta Thudong berakhir, saya segera mengajak teman dan si bungsu untuk makan. Kembali kami menyusuri gang-gang kecil di dalam Pasar Lama. Langkah kaki sempat berhenti di depan penjaja bulus dan burung emprit untuk memberi kesempatan si bungsu melihat lebih dekat hewan yang digunakan untuk keperluan tradisi masyarakat.
Kami terus berjalan hingga keluar gang lalu berbelok ke kiri. Para penjual makanan masih banyak. Ada siomay, bubur ayam, buah-buahan, kue, dan es teh.
"Kita makan lontong sayur ya," ajak teman.
"Oke. Memang masih ada ya? soalnya sudah siang?" jawab saya tidak yakin.
"Kalau habis, ya, cari yang lain," jawab teman saya santai.
Baiklah. Mari menuju penjual lontong sayur yang tenar di Pasar Lama. Tempatnya tepat di depan sebuah toko. Gerobaknya tidak terlalu besar, tapi ramai didatangi pembeli.
Tumpukan ketupat menjadi tanda kalau makanan yang kami incar masih ada. Mungkin karena liburan, penjualnya menyiapkan stok lebih banyak. Akhirnya bisa juga istirahat sambil menikmati lontong sayur dengan tahu yang enak. Setelah ini kembali ke rumah dengan commuter line lagi.
Liburan Nataru dengan kereta api ternyata asyik banget. Hasil perjalanan yang seru ini bisa buat ikutan event 1-2025 yang diadakan Clic Kompasiana.
Kalau teman-teman Clic Kompasiana penasaran sama kelezatan lontong sayurnya, gampang kok, naik saja commuter line dengan tujuan Tangerang. Jika bingung, ajak saya untuk berkeliling ke Pasar Lama Tangerang. Kita nikmati perjalanan naik kereta dan makan enak di Tangerang.
Referensi: