Hijau, Kuning, Merah
Selepas mendengarkan penjelasan Pak Asep, sekarang saatnya berkeliling depo. Ini dia yang ditunggu-tunggu. Kapan lagi bisa melihat proses perawatan dan perbaikana kereta api.
Tapi, sebelum masuk ke gedung peratawan kereta api yang berada di belakang, semua harus menggunakan helm dan rompi dulu. Tujuannya agar kepala terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga harus mematuhi aturan tentang tempat-tempat yang tidak boleh dilihat dari dekat dan berfoto. Semua demi keselamatan bersama.
Setelah menggunakan helm dan rompi, kami berjalan mengekor Pak Asep. Meski terik, Pak Asep tetap bersemangat menjelaskan apa saja yang dikerjakan di depo. Langkahnya terhenti di depan sebuah kereta. Rangkaian keretanya ada di jalur yang berada di luar gedung perawatan.
Ternyata di sinilah tempat kereta-kereta dibersihkan dan dimandikan. Secara rutin dan bergantian setiap gerbong dicuci dengan sabun dan air. Pekerjaan memandikan kereta dilakukan malam hari setelah kereta beroperasi. Pokoknya besok pagi kereta-kereta itu harus sudah rapi dan wangi, baru mereka boleh melayani penumpang.
Dari tempat mandi kereta, kami berjalan menuju tempat pemeriksaan kereta. Letaknya di dalam gedung seperti hangar besar. Waktu itu ada 2 kereta yang tengah diperiksa. Ternyata kereta yang tadi saya lihat memasuki depo, sedang menjalani pemeriksaan rutin harian.
Selama 60 menit, petugas akan memeriksa seluruh mesin, ban, dan bagian dalam kereta. Para petugas bekerja di bawah kereta. Kami tidak boleh mendekat. Kami harus berada di lantai yang dicat hijau.
"Di sini, lantainya dicat dengan tiga warna. Warna hijau yang berarti aman, warna kuning yang berarti batas, dan warna merah yang tidak boleh diinjak selain oleh petugas yang sedang bekerja memperbaiki kereta api," terang Pak Asep.
Over Haul
Baru juga melihat para petugas memeriksa bagian bawah kereta, Pak Asep mengajak untuk melihat kegiatan over haul kereta. Rombongan pun berpindah ke gedung sebelah. Ternyata peralatan yang terdapat di gedung over haul lebih besar.