Tidak lama kemudian pesanan saya datang. Ternyata ada bakso berkukuran besarnya lalu dua butir bakso kecil. Hm, kuah kaldunya harum. Rasanya gurih. Kuah sepertinya dibuat dengan merebus tulang sapi dan bisa jadi disaring terlebih dahulu. Tidak ada jejak gajih yang membuat lengket.Â
Sekarang mari menikmati baksonya. Bakso besarnya dipotong-potong dulu agar mudah disantap. Cukup mudaj memotongnya. Begitu juga saat di makan, baksonya kenyal dengan tekstur yang tidak terlalu keras.
Jejak rasa daging sapinya terasa. Untuk saya, rasanya enak. Saya menikmati setiap suapan bakso dengan nikmat.Â
Bagaimana dengan bakso berukuran kecil? Ternyata teksturnya lebih padat dan kenyal. Ada sensasi urat tapi tidak keras. Enak juga loh.Â
Oh, ya, seporsi bakso yang saya nikmati ini dihargai Rp18.000. Harga belum termasuk minuman dan tambahan lain seperti kerupuk, ya.
Saat menikmati sajian hangat ini, saya memang tidak menambahkan saus atau sambal agar bisa mendapatkan rasa yang sebenarnya. Kalau tergoda ingin mencoba sensasi pedas, baru ditambah sambal setelah makanan tinggal setengah. Begitu cara saya, tentu teman-teman punya cara yang berbeda. Boleh, kok, berbagi cara menikmati bakso ala teman-teman dengan menulis di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H