Bagaimana dengan kertas-kertas tak terpakai sisa mencetak tulisan dan laporan? Semula saya kebingungan, akan dikemanakan sampah yang jumlahnya tidak terlalu banyak namun lama kelamaan bisa menumpuk juga. Untunglah saya bertemu pembuat tempe tradisional. Mereka masih membutuhkan kertas untuk melapisi bagian luar daun pembungkus tempe.Â
Jika sampah-sampah yang bisa didaur ulang sudah menemui jalannya agar tidak mengotori lingkungan, saya masih punya tugas menangani sampah plastik terutama kantong plastik. Jumlahnya seperti berkejaran dengan upaya memanfaatkannya sebagai wadah tempat sampah. Penyebabnya, ajakan untuk mengurangi pemakaian kantong plastik belum sepenuhnya dilakukan, terutama di pasar tradisional dan warung.Â
Jika mendapatkan kantong plastik, saya akan memisahkannya sesuai ukuran dan tebal tipisnya kantong plastik. Ketika jumlahnya sudah cukup banyak, kantong-kantong tersebut saya ubah menjadi benang plastik dengan cara menggunting. Benang ini akan saya rajut menjadi dompet.Â
Hasil kerajinan tangan ini cukup kuat. Dompet rajut tersebut dapat bertahan hingga 4 tahun. Kondisinya pun masih bagus meski dipakai setiap hari. Tentu saja hal ini menyenangkan sebab apa yang saya lakukan dapat memberi manfaat serta secara tidak langsung turut menjaga lingkungan dari limbah sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H