Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tahura Sultan Adam Merawat Alam dan Cagar Budaya

17 April 2023   17:17 Diperbarui: 17 April 2023   17:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit Paru yang kini dijadikan tujuan wisata di Tahura Sultan Adam (foto: pribadi)

3. Arboretum yang merupakan koleksi tanaman dan pepohonan untuk penelitian.

4. Penangkaran rusa yang letaknya tak jauh dari tempat parkir. Lokasi ini merupakan tempat kesukaan anak-anak karena bisa melihat dan memberi makan rusa.

5. Peternakan lebah kelulut menjadi salah satu tempat untuk belajar mengenai hewan penghasil madu sekaligus edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar budidaya madu kelulut.

6. Cagar budaya seperti kolam belanda, lapangan tenis, dan rumah sakit.

7. Puncak pemantau yany berada tepat di atas tahura sultan adam.

Dari sekian banyak potensi yang dimiliki Tahura Sultan Adam, saya sangat tertarik pada keberadaan cagar budaya di kawasan tersebut. Letaknya tersebar dari bawah hingga puncak bukit.

Ketika menyusuri satu persatu peninggalan sejarah itu, saya seperti sedang melakukan perjalan ke masa lalu. Apakah mungkin dahulu Belanda membangun segala fasilitas agar mereka bisa melakukan healing sekaligus berolahraga sejenak.

Bagaimana tidak, di bagian yang agak landai tepat di bawah tebing yang dipenuhi pepohonan, dibuat sebuah kolam renang besar. Airnya sangat jernih karena bersumber dari mata air. 

Meski bisa melihat ke bagian dasar, tetap harus berhati-hati karena kolam ini cukup dalam. Hingga saat ini kolam masih berfungsi dengan baik.

Naik lagi ke atas, saya mendapat sebuah lapangan tenis. Sepertinya saat ini sudah jarang digunakan. Tidak jauh dari lapangan yang dibatasi oleh pagar kawat terlihat bangunan kecil yang rusak. Mungkin dulunya berfungsi sebagai ruang ganti.

Tidak jauh dari lapangan tenis, tepatnya di seberang lapangan terlihat jalan batu yang menanjak. Jika diikuti akan sampai ke tempat transmiter atau menara transmisi. Lelah juga mendaki ke sana karena jalannya cukup terjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun