3. Arboretum yang merupakan koleksi tanaman dan pepohonan untuk penelitian.
4. Penangkaran rusa yang letaknya tak jauh dari tempat parkir. Lokasi ini merupakan tempat kesukaan anak-anak karena bisa melihat dan memberi makan rusa.
5. Peternakan lebah kelulut menjadi salah satu tempat untuk belajar mengenai hewan penghasil madu sekaligus edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar budidaya madu kelulut.
6. Cagar budaya seperti kolam belanda, lapangan tenis, dan rumah sakit.
7. Puncak pemantau yany berada tepat di atas tahura sultan adam.
Dari sekian banyak potensi yang dimiliki Tahura Sultan Adam, saya sangat tertarik pada keberadaan cagar budaya di kawasan tersebut. Letaknya tersebar dari bawah hingga puncak bukit.
Ketika menyusuri satu persatu peninggalan sejarah itu, saya seperti sedang melakukan perjalan ke masa lalu. Apakah mungkin dahulu Belanda membangun segala fasilitas agar mereka bisa melakukan healing sekaligus berolahraga sejenak.
Bagaimana tidak, di bagian yang agak landai tepat di bawah tebing yang dipenuhi pepohonan, dibuat sebuah kolam renang besar. Airnya sangat jernih karena bersumber dari mata air.Â
Meski bisa melihat ke bagian dasar, tetap harus berhati-hati karena kolam ini cukup dalam. Hingga saat ini kolam masih berfungsi dengan baik.
Naik lagi ke atas, saya mendapat sebuah lapangan tenis. Sepertinya saat ini sudah jarang digunakan. Tidak jauh dari lapangan yang dibatasi oleh pagar kawat terlihat bangunan kecil yang rusak. Mungkin dulunya berfungsi sebagai ruang ganti.
Tidak jauh dari lapangan tenis, tepatnya di seberang lapangan terlihat jalan batu yang menanjak. Jika diikuti akan sampai ke tempat transmiter atau menara transmisi. Lelah juga mendaki ke sana karena jalannya cukup terjal.