Semula oleh terapis Ayah diminta belajar mengengam dengan meremas bola. Setelah kondisinya semakin membaik, terapis memintanya belajar menggerakan tangan.
Tentu saja belajar menggerakan bola-bola plastik itu tidak mudah. Selama proses belajar, saya kerap mendampingi. Memintanya untuk menggoyangkan bola-bola itu sesuai kemampuannya.
Waktu pertama kali melihat Ayah berhasil menggoyangkan bola, rasanya senang sekali. Semakin lama, kemampuan ayah meningkat. Saya juga ikutan bermain latto-latto secara bergantian.Â
Latihan koordinasi dengan bermain menjadi menyenangkan. Senyum Ayah kerap tersenyum ketika berhasil memantulkan kedua bola plastik.
Suara yang dihasilkan seperti musik yang menyenangkan sebab ada senyum dan kegembiraan. Hingga kini, suara itu tetap terekam dan menjadi kenangan yang menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H