Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maantar Jujuran, dari Pakaian Sampai Daun ribu-ribu

21 Januari 2023   12:25 Diperbarui: 21 Januari 2023   12:36 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maantar Jujuran untuk calon pengantin perempuan.

8. Beras kuning

Beras kuning akan disebarkan sambil diiringi bacaan shalawat saat calon pengantin laki-laki keluar rumah menuju rumah calon pengantin perempuan dengan harapan selamat sampai tujuan. 

8. Dedaunan

Setumpuk dedaunan ditaruh di atas wadah plastik. Ada berbagai daun yang belum lama di petik. Daun-daun ini mempunyai makna tersendiri, seperti daun ribu-ribu yang tumbuh menjalar memiliki arti kemudahan dalam hal rejeki. Daun hanjuang agar keluarga terlindung dari masalah. Bunga air mata pengantin yang mengandung nektar sumber makana lebah agar kehidupan menjadi manis. Lalu daun dari berbagai tanaman rimpang seperti lengkuas yang berguna untuk memasak.

Setelah semua siap dan para tetangga hadir, pembacaan yasin dimulai. Seorang Ibu yang dituakan memimpin doa. Kemudian membersihkan mangkuk keramik bertutup bebek yang dipakai menyimpan uang jujuran. 

Tak lama kemudian, ia berdiri. Semua pun berdiri dan bersiap untuk berangkat. Kedua orangtua calon pengantin laki-laki tidak ikut, mereka akan ikut saat ijab kabul dan resepsi.

Dengan menggunakan taksi desa, rombongan berangkat. Lima belas menit kemudian rombongan tiba. Para pembawa jujuran masuk ke dalam rumah calon pengantin perempuan. Rombongan lain menunggu di luar.

Proses serah terima antaran berlangsung singkat. Demikian juga dengan uang jujuran. Agar tak ada kesalahpahaman, jumlah uang jujuran di hampar di atas irisan daun pandan dan bunga. 

Kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan ditambahkan kemasan minyak madak, irisan pandan dan pupur dingin, gula merah, dan kelapa. Semua di aduk. Sebelum disebar, uang jujuran diambil kembali. Barulah calon pengantin perempuan menyebar campuran kelapa, gula merah, minyak masak, garam, dan irisan pandan. Suasana bertambah riuh karena permen dan uang yang digantung di pohon pisang pun diperebutkan anak-anak. Seluruh prosesi meantar jujuran di akhiri dengan makan bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun