Ternyata tidak. Pihak keamanan tengah mencaritahu perihal penemuan keramik. Keramiknya sendiri disimpan di rumah tepat di seberang tempat penemuan benda tersebut. Di depan rumah kayu dengan jendela kaca besar, berdiri beberapa orang memakai jas almamater.
What!
Berarti ngintip dong dari jendela. Ya sudah mari bergabung sama mahasiswi, siapa tahu nanti bisa pakai jaket almamater lagi.
Dan di depan kaca, di atas sebuah meja besar dengan hambal di atasnya, tertata piring keramik dan guci keramik berwarna hijau dan putih. Piring berukuran besar itu berhiaskan naga dalam bentuk timbul. Piring dan mangkuk berwarna putih biru tanpa hiasan timbul.
Sebuah mangkuk tampak mengeluarkan suara saat bagian atasnya disentuh. Mirip singing bowl gitu.
Tak lama berada di sana, saya dan bu Laila memutuskan pulang. Mampir sebentar ke tepian sungai martapura yang dalamnya 2 hingga 2,5 meter.
Bercakap-cakap sebentar dengan seorang pemuda yang berkisah soal penemuan keramik. Dalam dua hari dia berhasil mendapatkan 15 buah piring, mangkuk, dan guci.
Baiklah, simpan dulu informasinya untuk diskusi. Tentu akan jadi perbincangan menarik untuk mengetahui pendapat teman-teman lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H