Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuda Lumping Antara Trance dan Hiburan

5 Desember 2021   13:15 Diperbarui: 5 Desember 2021   13:50 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memerhatikan dan melihat gerakan penari. Dupa kembali menebar wangi. Satu per satu penari mulai mengalami trance. Tidak hanya penari, beberapa anggota perwakilan kuda lumping mulai mengalami hal serupa. Seorang yang berbadan besar bahkan terlihat meruap pasir kasar yang ada di hadapannya. 

Lalu peserta lain badannya mengejang, kaku. Para pawang mulai disibukkan dengan mereka yang trance. Untunglah tidak ada penonton dari luar pagar yang mengalami kejadian serupa. Suasana hampir chaos hingga akhirnya tetabuhan dihentikan. 

Kini, para pawang harus mengembalikan kesadaran yang hilang. Tentu dengan doa dan keyakinan. Hingga semua kembali ke alam nyata. Saat kembali dari keadaan tak sadar, mereka tak ingat apa yang terjadi dan apa yang diminta. Ya, ada yang meminta singkong mentah dan memakannya di tengah lapangan. 

Lainnya asyik menikmati batang pisang yang baru dicabut dari luar pagar. Seorang perempuan bahkan meminta segelas kopi pahit. Namun, ada juga yang mendatangi penyanyi dan memintanya menyanyikan sebuah lagu. Saat mendengar lagunya, dia tersenyum dan menari dengan gembira. 

Hm, kedua permintaan itu sepertinya biasa saja. Ada yang berbeda ketika seorang penari meminta pengantin masuk ke dalam arena. Entah seperti apa perasaan pengantin perempuan kala memasuki arena. Keduanya duduk di tengah sambil menunduk. Pengantin laki-laki mendengarkan kata-kata yang dibisikkan penari. Akhirnya pengantin tak lagi meninggalkan arena. Mereka duduk seraya menonton pertunjukkan hingga usai. #kudalumping #penggiatbudaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun