Anak-anak biasanya menyukai lagu-lagu sederhana seperti lagu ABC atau nursery rhymes. Lagu-lagu ini mudah diingat, menyenangkan, dan cocok dengan tahap perkembangan kognitif anak. Misalnya, lagu "Twinkle Twinkle Little Star" mungkin merupakan lagu favorit anak-anak karena melodi yang sederhana dan mudah diingat. Lagu-lagu ini sering kali menjadi bagian dari pembelajaran awal anak tentang ritme dan melodi, membantu mereka mengembangkan dasar-dasar musikal (LeBlanc, 1981).
Perkembangan Selera Musik pada Remaja dan Dewasa Muda
Seiring bertambahnya usia, mereka mulai mengeksplorasi genre musik yang lebih beragam dan kompleks. Remaja mungkin menemukan pemberontakan dan identitas dalam musik rock, yang sering kali menyuarakan tema-tema tentang kemerdekaan, perlawanan, dan pencarian jati diri. Dewasa muda bisa merasakan cinta dan emosi dalam lagu pop, yang liriknya sering kali menggambarkan pengalaman pribadi dan hubungan romantis. Pada tahap ini, individu mulai memilih dan memilah musik berdasarkan resonansi emosional dan ekspresi diri mereka. Lagu-lagu dengan lirik yang lebih dalam dan melodi yang lebih kompleks mulai menarik perhatian mereka (Bonneville-Roussy et al., 2013).
Perkembangan Selera Musik pada Orang Dewasa
Ketika kedewasaan penuh tercapai, individu mungkin mulai menghargai keindahan dan kompleksitas musik klasik seperti karya Mozart atau Beethoven. Pada tahap ini, ada apresiasi yang lebih dalam terhadap detail dan keahlian yang terlibat dalam penciptaan musik. Orang dewasa sering kali mengalami nostalgia ketika mendengarkan musik dari masa muda mereka, namun juga mengembangkan rasa hormat terhadap karya yang lebih rumit seperti opera atau simfoni. Selain itu, mereka mulai mengenali dan menghargai industri musik itu sendiri, termasuk sejarah, teknik, dan inovasi yang telah membentuk genre musik tersebut (Ekerdt et al., 2004).
Sebagai contoh, musik klasik yang mungkin terdengar membosankan bagi anak-anak, kini dapat dihargai karena keindahan komposisi dan kedalaman emosionalnya. Orang dewasa mungkin juga mulai menikmati pertunjukan opera, di mana detail-detail seperti kualitas vokal, orkestrasi, dan penceritaan visual semuanya bekerja sama untuk menciptakan pengalaman artistik yang kaya dan mendalam (University of Cambridge, 2013).
Menafsirkan Kembali Aura Benjamin dalam Konteks Kontemporer
Reproduksi mekanis mengubah konteks dan keaslian seni, tetapi pemahaman audiens yang dewasa memastikan bahwa aura tetap menjadi konsep hidup yang terus berkembang. Interaksi antara teknologi, keterlibatan pribadi, dan perubahan budaya terus membentuk cara kita mengalami dan menghargai seni, menantang gagasan hilangnya aura yang bersifat universal. Aura tetap ada, diubah oleh kedewasaan audiens dan lanskap ekspresi artistik yang terus berubah.
Dengan pemahaman ini, kita dapat melihat bahwa seni dan teknologi tidak saling eksklusif tetapi saling melengkapi. Keduanya berkontribusi pada cara kita mengalami dan memahami dunia di sekitar kita. Teknologi memungkinkan kita untuk melihat seni melalui lensa baru, menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan beragam. Di sisi lain, seni memberikan konteks dan makna yang mendalam pada teknologi, menunjukkan potensi kreatif dan emosional yang bisa dihasilkan melalui inovasi.
Glosarium
- Cult Value: Nilai kultus atau nilai yang terikat pada keunikan dan keaslian suatu karya seni, sering kali terkait dengan ritual atau penghormatan.
- Exhibition Value: Nilai pameran atau nilai yang terikat pada aksesibilitas dan kemampuan suatu karya seni untuk dipamerkan dan diakses oleh khalayak luas.
Referensi