Mohon tunggu...
Zukra Budi Utama
Zukra Budi Utama Mohon Tunggu... profesional -

Pembelajar Sosial dan Ekonomi Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mekanisme Kendali Prioritas, Terapan PCE untuk Solusi Macet Ibukota

4 Juli 2015   00:18 Diperbarui: 14 Januari 2016   14:04 4312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PCE dengan sistem kendali GPS, secara terpisah dapat digunakan bertahap membangun sistem traffic management, dengan menjadikan seluruh traffic light jalan seperti katup piping system bagi distribusi debit yang tepat guna menjamin kelancaran aliran.

Manfaat Solusi Mekanisme Kendali Prioritas dengan PCE

Menurut catatan tempo.co pada 2013, Dr. Heru Sutomo dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) mengatakan, kerugian yang harus ditanggung Jakarta akibat macet mencapai Rp 35 triliun per tahun. Terdiri atas biaya bahan bakar yang terbuang sia-sia Rp 12 triliun, dan biaya operasional kendaraan Rp 23 triliun per tahun. Ini belum memperhitungkan biaya kesehatan dan lingkungan akibat polusi yang ditimbulkan. Adapun kerugian ekonomi akibat kemacetan Jakarta ditulis media investor daily tahun 2011 adalah sekitar 46 Triliun/ Tahun berdasarkan perhitungan Dishub DKI Jakarta. 

Penerapan PCE dengan pengaturan prioritas pengguna jalan untuk kendali macet ibukota akan membantu mereduksi kerugian, karena mampu mengatur beban jalan sesuai keinginan, dengan fokus pada tujuan dari dibangunnya fasilitas jalan. Bisa diasumsikan menghemat sampai 46 trilyun setahun yang jelas sangat berdampak secara ekonomis, sehingga terapannya sesuai dengan tujuan pengadaan fasilitas jalan.

Selain keuntungan ekonomi diatas, terapan PCE membudayakan masyarakat dalam penyusunan rencana kegiatan, baik pribadi maupun formal institusi dan sosial. Saatnya kita tidak lagi terlena dan berbangga dengan kekayaan berlimpah bumi pertiwi. Kita harus sadar dan peduli bahwa bangsa ini sudah sangat jauh tertinggal. Untuk itu kita harus berubah.

Bukan sistem biasa

Mungkin yang biasa mendengar sistem akan tersenyum mengatakan ini hanya satu dari banyak sistem. Tapi jika jeli mengamati perkembangannya sejak 1990 akan bertanya mengapa sistem ini selalu hasilkan sesuatu yang riil terimplementasi dan terbukti nyata manfaatnya jauh diatas ekspektasi dan perkiraan, termasuk untuk hal yang dianggap mustahil sekalipun. Itulah bedanya.

PCE diawali dari membangun system thinking dalam landasan spirit pertumbuhan dengan LSS, yang melibatkan person yang bertanggungjawab langsung di bidang yang disentuh, sehingga tumbuh dari dalam (built-in), membawa karakter tempat dia dipasang (jadi tidak generik seperti Balance Scorecard atau Six Sigma). Bangunan system thinking dengan LSS pada person juga membawa karakter person tersebut sehingga unik, namun sama-sama memberi efek solusi yang mampu menjamin riil implementasi manfaatnya. Pola umum PCE sangat sederhana, digambarkan seperti berikut.

[caption caption="Pola Umum Terapan PCE"]

[/caption]

Satu hal yang tersembunyi dari bangunan PCE adalah karakter hidup yang dibawanya. Bahwa dia semakin hebat jika digunakan untuk mendukung orang lain menjadi hebat di bidangnya. Sehingga PCE mampu membangun budaya saling dukung antar sesama dalam menghasilkan manfaat bagi semesta. Bahwa bagi manusia berlaku asas dasar kehidupan “tiada hebat selain menghebatkan sesama” dan yakin Sang Pencipta selalu ada pada tempatnya.

 

 

------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun