Mohon tunggu...
Uswatun Uswatun
Uswatun Uswatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (faktor yang mempengaruhi)perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   14:27 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Perkembangan sosial-emosional adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Faktor-faktor ini berperan dalam membentuk bagaimana individu mengelola emosi mereka, berinteraksi dengan orang lain, serta bagaimana mereka merespons situasi sosial. Ada beberapa determinan atau faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional, yang dapat dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan individu itu sendiri, seperti temperamen dan genetika, sedangkan faktor eksternal melibatkan lingkungan sosial dan budaya di sekitar individu. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional.

1.Faktor Genetik dan Temperamen

   Faktor pertama yang memengaruhi perkembangan sosial-emosional adalah faktor genetik dan temperamen individu. Temperamen adalah karakteristik bawaan yang memengaruhi cara individu merespons dunia sosial dan emosional mereka. Beberapa anak mungkin lahir dengan temperamen yang lebih tenang dan mudah beradaptasi, sementara yang lain mungkin lebih sensitif atau cemas terhadap perubahan dan perasaan orang lain. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi cara mereka mengelola emosi dan membentuk hubungan dengan orang lain sejak usia dini.

    Penelitian menunjukkan bahwa genetik berperan dalam pembentukan kecenderungan emosional. Misalnya, anak yang cenderung lebih emosional mungkin akan lebih mudah mengalami kesulitan dalam mengelola perasaan mereka, sementara anak yang lebih tenang mungkin lebih mampu mengatur emosi mereka. Namun, temperamen ini bukanlah sesuatu yang statis dan dapat berkembang seiring waktu dengan adanya pengaruh dari lingkungan sosial.

2. Pola Asuh dan Keluarga

   Keluarga adalah faktor eksternal pertama yang paling berpengaruh pada perkembangan sosial-emosional seorang individu. Pola asuh orang tua, gaya pengasuhan, dan dinamika keluarga dapat mempengaruhi bagaimana anak belajar mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, orang tua yang memberikan dukungan emosional yang konsisten dan responsif cenderung membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi.

   Terdapat beberapa gaya pengasuhan yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak, antara lain:

•Pengasuhan otoritatif 

Orang tua yang mendukung dengan penuh kasih sayang, memberi batasan yang jelas, dan menjelaskan alasan di balik aturan-aturan. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola pengasuhan ini cenderung memiliki keterampilan sosial dan emosional yang baik.


•Pengasuhan otoriter 

Orang tua yang cenderung keras dan tidak terlalu memberikan ruang untuk anak mengekspresikan dirinya. Anak-anak dalam pola ini seringkali memiliki kesulitan dalam mengatur emosi dan berinteraksi secara terbuka dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun