Didik anak kita untuk belajar abai terhadap hal-hal negatif yang tidak penting. Misalnya, jika mereka menerima ejekan secara verbal, ajarkan untuk menahan diri agar tidak melakukan pembalasan. Namun, jika sudah melakukan kekerasan, baru boleh membela diri. Itu contoh simpelnya. Setidaknya, ada usaha anak untuk mengelola emosi secara bijak. Tidak mudah terpancing oleh hal-hal kecil.Â
Satu hal penting, ajari anak untuk tidak berlebihan dalam mencintai sesuatu. Fanatik berlebihan dapat mengganggu kehidupan seseorang. Tanamkan dalam diri anak untuk sewajarnya saja dalam merespons sesuatu yang mereka sukai. Suka boleh, tetapi dalam batas normal. Jangan sampai menjadi cinta buta.Â
Memang tidak mudah dan perlu usaha tanpa henti dalam mendidik anak. Akan tetapi, sebenarnya mudah saja asal anak mendapatkan teladan secara nyata. Tunjukkan, kita sebagai orang tua juga memiliki sikap sportif dan tidak mudah kecewa terhadap sesuatu. Tetap perlihatkan ekspresi penuh rasa syukur, tenang, dan tidak mudah mengumpat pada sesuatu yang tidak kita sukai. Jadi, orang tua belajar sabar, insyaallah anak-anak akan meniru.Â
Hal-hal besar yang terjadi di luar sana adalah bentuk manifestasi dari perilaku maupun karakter yang berasal dari keluarga di rumah. Pastikan hal besar itu adalah sesuatu yang bermanfaat dan positif, bukan sesuatu yang negatif, apalagi membahayakan nyawa manusia.Â
Sudah saatnya berbenah agar semua menjadi lebih berkah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI