Mohon tunggu...
Uswatun
Uswatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Suka membaca Novel, suka makan, Hobi main Bulu Tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Apa Itu Penyakit Mental

17 Desember 2022   21:40 Diperbarui: 17 Desember 2022   21:45 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai manusia kita mungkin pernah terluka, perasaan sakit yang tak terlihat namun membekas untuk waktu yang lama. Boleh jadi luka itu karena ditolak kerja, tuntutan orang tua, atau yang paling sering adalah patah hati karena putus dengan pasangan.

Setiap luka yang kita terima bisa dari pandangan orang, sikap, tutur kata atau mungkin ekspektasi diri sendiri. Yang kemudian membuat kita berpikir bahwa mungkin luka ini tidak dapat disembuhkan. Hal itu juga sering kali memicu diri untuk merasa ingin menyerah atau membenci diri sendiri, hingga menyebabkan gangguan jiwa atau penyakit mental.

 

Pengertian dan Penyebab Penyakit Mental

  Definisi gangguan jiwa atau penyakit mental menurut ahli adalah keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan mengenai persepsinya tentang kehidupan, hubungan dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri. Sedangkan Menurut UU RI NO.18 Tahun 2014 menjelaskan bahwa gangguan jiwa adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia.

Menurut Stuart & Sundeen 1998 gangguan jiwa atau penyakit mental merupakan suatu masalah kesehatan yang menyebabkan ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang ditimbulkan akibat gangguan pada fungsi sosial, psikologis, genetik, fisik/kimiawi, serta biologis (Thong, 2011).

Manusia mengalami serangkaian emosi, beberapa diantaranya, kegembiraan dan kesedihan, tidak nyaman atau bahkan menyakitkan, seperti kecemasan, kemarahan, atau kesedihan. Seringkali, ketidaknyamanan atau rasa sakit emosional bersifat sementara dan sesuai dengan keadaan. Wajar, dan bahkan membantu, untuk mengalami kecemasan saat menghadapi keputusan yang sulit, atau kesedihan saat orang yang dicintai meninggal.

Namun, ketika keadaan mental yang menyakitkan bertahan lama dan mengganggu kemampuan kita untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan dan hubungan kita sehari-hari, itu bisa berarti kita sedang mengalami suatu bentuk penyakit mental. Penyakit mental biasanya memiliki dampak lain selain suasana hati, termasuk gejala fisik, perubahan pemikiran, perubahan perilaku, dan terkadang perubahan persepsi, termasuk halusinasi, mimpi buruk yang parah, atau kilas balik.

Ciri-ciri Penyakit Mental

    Ada banyak factor yang dapat mengganggu mental seseorang, sehingga pada akhirnya dapat memicu munculnya penyakit mental (Mental Health). Selain dari faktor luar seperti lingkunga pekerjaan, pertemanan dan lainnya, faktor dalam juga mempengaruh terjadinya mental Health seperti dalam lingkungan keluarga. Lalu apa saja ciri-ciri yang menunjukan  seseorang mengalami penyakit mental, berikut ciri-cirinya:

  • Merasa sedih berkepanjangan, kadang tanpa sebab yang jelas.
  • Mati rasa atau tak peduli dengan lingkungan sekitar.
  • Merasa lelah yang signifikan, tidak berenergi, dan mengalami masalah tidur.
  • Sering marah berlebihan dan sangat sensitif.
  • Merasa putus asa dan tak berdaya.
  • Sering merasa bingung, khawatir, atau takut.
  • Memiliki pengalaman buruk yang tidak bisa dilupakan.
  • Mengalami delusi, paranoia, atau halusinasi.
  • Merasa sulit untuk berkonsentrasi.
  • Merasa takut atau khawatir berlebihan, atau dihantui perasaan bersalah.
  • Perubahan suasana hati yang drastis.
  • Cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Tidak mampu mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Cara Mengatasi Penyakit Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun