"Waktu itu pokoknya beli ayam potong 1 Kg, Rp 35.000. Uangnya Rp.100 ribu, tak ijoli (kembalian) Rp 65.000," terang Ngatmini kepada salah satu petugas pasar.
Ia mengungkapkan, hal tersebut terjadi pagi hari ketika ada banyak pembeli yang mengunjungi lapaknya. Ia baru mengetahui uang miliknya palsu saat sudah siang hari.
"Belum lapor, takut. Tapi waswas semoga bisa tertangkap pelakunya,"terang Ngatmini.
Tak hanya itu, kejadian serupa juga terjadi pada Narmi (60), penjual daging di Pasar Gondanglegi. Ia tertipu uang palsu Rp 100.000.
"100 ribu awan-awan (siang-siang). Dia ngasih Rp 100 ribu, kembali Rp. 80 ribu," tuturnya.
"Mboten lapor, nggih luwih ati-ati mawon (tidak lapor, ya lebih hati-hati saja)," sambungnya.
Kepala pasar Gondanglegi, Edi membenarkan jika selama ini belum mendapat laporan terkait adanya peredaran uang palsu di pasar tersebut. Namun, ia akan mengimbau para pedagang untuk lebih berhati-hati. Jika menduga uang yang diterima palsu, pedagang bisa melakukan pengecekan menggunakan mesin dari Bank Indonesia (BI) yang sudah tersedia di kantor Pasar Gondanglegi.
"Di kantor itu dari BI ada alat besarnya untuk khusus pengecekan uang palsu. Intinya kalau curiga sama uang tersebut, naik saja ada alatnya untuk pengecekan itu dari dulu sudah ada,"terang Edi.
Ia pun menghimbau para pedagang agar melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian agar bisa ditindaklanjuti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H