Mohon tunggu...
uswah hasanah
uswah hasanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Tertarik dengan dunia pendidikan dan parenting anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Takdir

15 Desember 2024   15:01 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jeda panjang. Mereka berdua terdiam, bukan karena tak ada lagi yang hendak disampaikan. Tapi kata-kata, ketakutan, kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan bercampur dan berlomba-lomba memporak-porandakan keduanya, Anita dan Ali.

".... Kapan kamu ke Kampus?" Anita sangat membenci ketidakjelasan. Ia ingin menghadapi semuanya, meskipun menyakitkan. Begitulah ia biasanya.

"...Lusa, mungkin. Kenapa?"

"Ada yang ingin aku sampaikan..."

"Apa? Bilang aja sekarang"

"Tidak. Lusa, sore. Kita ketemu di kampus"

***

Kedua kaki Anita gemetar, jantungnya berdebar. Trotoar di pinggir jalan kampus menuju Gedung Serbaguna kini seperti jalan terjal pegunungan, menanjak, membuat nafas tersengal.

Ini adalah yang terakhir! Ini adalah yang terakhir! Tidak ada lagi kata balikan. Tidak akan pernah ada lagi. Jadi mari berpisah dengan baik. Sampaikan hanya kalimat yang baik. Agar kita tidak menyesal.

Bersambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun