Mohon tunggu...
USWATUN HASANAH
USWATUN HASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pejuang Komunikasi yang Sedang Kuliah di Jurusa Ilmu Komunikasi UNRIYO

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Respati Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gadget dan Masa Keemasan Anak

26 Januari 2022   14:07 Diperbarui: 26 Januari 2022   14:11 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak dengan gadgetnya (dreamstime.com)

Gangguan tersebut dapat berupa kerusakan otak karena paparan gadget yang terjadi secara terus-menerus, yang berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan perkembangan otak seorang anak. 

Di beberapa kasus-kasus tertentu, kemampuan fokus anak menjadi rendah akibat kurang tidur dan ruang lingkup sosial anak juga mengalami gangguan, di mana anak cenderung cemas dan kesepian.

Oleh sebab itu, perlu adanya pengawasan ekstra pada saat anak menggunakan gadget. Dalam hal ini sebaiknya perlu ada batasan dari orang tua berapa umur anak dapat menggunakan gadget. 

Dari beberapa hasil penelitian, usia ideal anak untuk dapat menggunakan gadget adalah umur 12-13 tahun. Sedangkan penggunaan gadget di bawah umur 13 tahun sangat tidak dianjurkan. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui aplikasi dan jaringan yang digunakan anak-anak, baik cara kerja atau pun konten yang sering dinikmati sebagai hiburan.

Bagi anak usia balita, interaksi langsung oleh orang tua kepada anak-anak sangat membantu merangsang pertembungan otak dan perkembangan anak dari pada interaksi melalui layar kaca. 

Karena bagaimana pun, bagi anak usia balita, pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan dengan melibatkan semua panca indera dapat mendorong kemandirian, sikap percaya diri dan kecerdasan anak. 

Membiarkan anak bosan dan sendirian hanya akan membuat anak mencari gadget sebagai hiburan. Memberikan anak-anak mainan interaktif akan melatih fokus mereka dalam belajar seperti mainan balok, lego atau puzzle. Selain itu, seringnya interaksi antara orang tua dan anak dapat mempererat hubungan satu sama lain.

Untuk menghindari efek kecanduan gadget pada anak, orang tua perlu mengambil tindakan bila mana anak sudah menunjukkan tanda-tanda yang tidak baik, seperti lebih memilih untuk bermain gadget dari pada bermain dengan anak-anak yang lainnya, emosi dan teriak-teriak saat anak tidak diberikan gadget, serta gejala lain yang tidak biasa. 

Orang tua dapat melakukan perjanjian dengan anak dalam aturan penggunaan gadget, seperti tidak boleh menggunakan gadget dari jam 9 malam, berapa besaran pulsa yang akan dibelikan untuk anak tiap bulan, orang tua juga dapat menginstal aplikasi yang dapat memantau penggunaan gadget milik anak, dan lain sebagainya. 

Agar seorang anak mematuhi aturan yang sudah disepakati, sebaiknya hal itu dilakukan juga oleh orang tua. Hal yang paling penting dan cenderung disepelekan oleh orang tua adalah melarang anak bermain gadget tapi orang tua cenderung menggunakan gadget ketika sedang bersama anak. padahal di usianya yang masih balita dan anak-anak, mereka cenderung mencontoh dari pada mengikuti instruksi orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun