Mohon tunggu...
Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Medical & Education Enthusiast

I was studying at Muhammadiyah University Surabaya a psychology study program, a pharmacist, and also as a blogger. Contact me : Email uushasanah111@gmail.com Blog https://uswaaahs.blogspot.com/ IG dan Twitter @uswaaahs

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa dan Pandemi Covid-19

3 Juli 2021   03:21 Diperbarui: 3 Juli 2021   03:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FENOMENA STRES MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID 19

 

Uswatun Hasanah

20181770014

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia

E-mail : uushasanah111@gmail.com

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 terhitung sudah hampir dua tahun menjangkit penjuru negeri. Wabah ini bermula dari negeri China, lalu perlahan menular dari satu orang ke banyak orang. Penyebaran wabah yang sangat cepat sehingga setiap negara harus bertindak cepat untuk menekan angka penyebaran dan kejadian covid-19. Kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia untuk menekan angka kejadian covid-19 antara lain dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu jaga jarak (physical distancing atau social distancing), cuci tangan dan memakai masker.

Semua aktivitas yang menimbulkan kerumunan dihindari agar tidak terjadi penyebaran virus ini. Hal tersebut menyebabkan setiap orang harus mengurangi aktivitas di luar rumah. Bekerja, beribadah termasuk belajar harus dikerjakan di rumah. Belajar harus dikerjakan di rumah untuk menghindari kontak fisik antara peserta didik dan pendidik. Terkait dengan kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah.

Kemendikbud telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19. Dengan adanya surat edaran tersebut, semua kegiatan pembelajaran beralih ke pembelajaran daring tidak terkecuali pembelajaran di perguruan tinggi. Hal tersebut memaksa perguruan tinggi mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi daring dalam waktu yang cepat (Nizam, 2020).

Pembelajaran daring adalah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet, local area network sebagai metode berinteraksi dalam pembelajaran seperti penyampaian materi (Mustofa dkk., 2019). Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan fasilitas komputer, laptop maupun smartphone yang dihubungkan dengan jaringan internet. Dengan adanya fasilitas tersebut dosen dan mahasiswa dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan platform seperti whatsApp, telegram, zoom, meets, google classroom (Fitriah, 2020).

Banyak aspek yang berubah diakibatkan dari adanya wabah ini, yaitu pendidikan, ekonomi, politik, kegiatan keagamaan, dan yang lain. Hal ini berkaitan juga dengan pendidikan di Indonesia. Dimana semua sekolah mewajibkan siswa dan mahasiswa untuk sekolah melalui online atau dalam jaringan. Waktu Pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun, menyebabkan para siswa dan mahasiswa merasakan gejala stres yang berkaitan dengan proses belajar di rumah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya yaitu akses sinyal, pendampingan orang tua dalam belajar, keadaan rumah, pun dengan nutrisi dan yang lainnya.

Dari uraian di atas, tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap stres akademik selama pandemi covid-19. Penelitian ini penting dilakukan karena stres akademik yang dialami pelajar dan mahasiswa dapat mengganggu aktivitas belajar. Aktivitas belajar yang terganggu mempengaruhi hasil belajar, sehingga perlu adanya informasi terkait hal ini sebagai tindak lanjut dari pembelajaran daring.

B. Kajian Teori

Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan mental yang umum terjadi dengan prevalensi 10-40 % di negara berkembang. Stres saat menjadi atribut kehidupan modern karena stress telah menjadi bagian kehidupan yang umum dan tidak dapat terelakkan. Stres dapat dialami oleh seseorang dimanapun berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan masyarakat. Stres dapat dirasakan oleh semua orang dari berbagai usia, mulai anak anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia. Stres dapat membahayakan fisik maupun mental seseorang (Kupriyanov, 2014).

Stress ditandai dengan gejala fisik, emosional, intelektual dan interpersonal. Sulit tidur, mudah lelah, sering terasa letih, ketegangan otot bahkan sampai diare merupakan gejala fisik dari stres (Nurmaliyah, 2014). Stres menurut tingkatannya dibagi menjadi stres ringan, sedang dan berat. Stress ringan ditandani dengan mudah lelah, tidak bisa santai, hal ini akan hilang jika stres dapat diatasi. Stres sedang ditunjukkan dengan respon tubuh badan terasa mau pingsan, badan terasa mau jatuh, dan konsentrasi serta daya ingat menurun. stres berat dapat memunculkan gangguan penccernaan, denyut jantung yang semakin keras, sesak napas, dan tubuh terasa gemetar (Atziza, 2015).

Faktor yang menyebabkan stres disebut stressor Stresor dapat bersifat fisiologik (dingin, panas, infeksi, rasa nyeri dan pukulan), psikologis (takut, khawatir, cemas, marah, kecewa, kesepian, dan jatuh cinta) dan stresor sosialbudaya (menganggur, perceraian dan perselisihan). Stresor dapat mengakibatkan perubahan di dalam tubuh yang dapat bersifat positif yang disebut stres positif (eustres) dan dapat juga bersifat negatif yang disebut stres negatif (distres). Stres dikatakan positif apabila kondisi dan situasi yang terjadi dapat memotivasi, memberi inspirasi dan tidak mengancam kesehatan. Sebaliknya distres mengacu pada penderitaan fisik atau mental yang dapat membuat individu menjadi marah, tegang, bingung, cemas dan merasa bersalah. Distres terbagi atas dua bentuk yaitu stres akut dan stres kronik. Stres akut muncul cukup kuat, tapi menghilang dengan cepat. Sebaliknya, stres kronik muncul tidak cukup kuat tapi durasinya berlangsung dalam waktu yang lama bahkan sampai hitungan bulan. Stres kronik yang terjadi berulang dapat mempengaruhi kesehatan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk beradaptasi dalam proses pembelajaran online yaitu :

1. Spirit belajar, yaitu semangat yang tinggi untuk belajar mandiri. Mahasiswa di tuntut untuk menggali pengetahuan dan pemahaman materi secara mandiri.

2. Literacy terhadap teknologi, yaitu penguasaan mahasiswa terhadap teknoogi sebagai media mencapai keberhasilan pembelajaran daring/online.

3. Kemampuan berkomunikasi Intrapersonal, yaitu kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa dalam berinteraksi dengan mahasiwa lain sebagai bentuk makhluk sosial meskipun proses pembelajaran daring/online dilaksanakan secara mandiri.

4. Berkolaborasi, yaitu perlunya kolaborasi efektif tidak hanya antara mahasiswa dalam forum kuliah daring, tetapi kolaborasi juga di lakukan dengan dosen dan lingkungan sekitar.

5. Ketrampilan untuk belajar mandiri, yaitu kemampuan belajar mandiri secara terampil. Mahasiswa selama proses pembelajaran daring/online akan mencari, menemukan dan menyimpulkan materi yang dipelajari secara mandiri (Dabbagh, 2007).

C. Kesimpulan

Tinjauan Teori Terkait Kasus :

Perubahan kurikulum, perubahan kondisi lingkungan, suasana pembelajaran yang baru menyebabkan timbulnya stres akademik. Pembelajaran daring akibat pandemi covid-19 merupakan pembelajaran yang baru yang dirasakan oleh mahasiswa. Perubahan yang terlalu singkat ini menyebabkan kebingungan pada mahasiswa dan perlunya adaptasi. Juga dengan kendala kendala yang ditemui mahasiswa saat proses pembelajaran daring menyebabkan mahasiswa menjadi stres. Dengan diterapkan sistem pembelajaran daring ditemukan mahasiswa yang terganggu kejiwaannya, stres dan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan benar (Watnaya et al., 2020).

Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada aspek dan sistem tubuh seseorang. Stres berdampak pada emosional, kognitif, fisiologis, dan perilaku. Dampak secara emosional meliputi cemas, depresi, tekanan fisik, dan psikologis (Perry & Potter, 2010). Stres dapat menimbulkan dampak yang sangat luas dan berpengaruh pada banyak hal dalam kehidupan. Stres dapat menyebabkan penyakit psikis dan psikologis, masalah ditempat kerja, gangguan dalam keluarga dan kehidupan sosial, kecanduan, dan mungkin perilaku kriminal (Cooke, Baldwin & Howison, 2008).

Ada beberapa contoh nyata yang mempengaruhi stres pada pelajar dan mahasiswa, diantaranya yaitu :

  1. Sinyal atau koneksi ketika sekolah daring.
  2. Kondisi atau suasana rumah, nyaman atau tidaknya.
  3. Dukungan dari orang sekitar, termasuk orang tua.
  4. Adaptasi terhadap suasana belajar tanpa teman-teman, yaitu sendiri di rumah.
  5. Suasana Pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang takut.

Hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk beradaptasi dalam proses pembelajaran online, seperti pada teori diatas yaitu :

1. Harus ada semangat yang tinggi untuk belajar mandiri.

2. Penguasaan mahasiswa terhadap teknologi sebagai media belajar saat daring, yaitu menguasai laptop, website, dan sebagainya yang terkait.

3. Kemampuan berkomunikasi Intrapersonal, yaitu kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa dalam berinteraksi dengan mahasiwa lain sebagai bentuk makhluk sosial meskipun proses pembelajaran daring/online dilaksanakan secara mandiri. Jika ada hal yang sulit, maka bisa diskusi dengan antar teman.

4. Ketrampilan untuk belajar mandiri, yaitu kemampuan belajar mandiri secara terampil. Mahasiswa selama proses pembelajaran daring akan mencari, menemukan dan menyimpulkan materi yang dipelajari secara mandiri.

5. Memanajemen waktu belajar dan tidak mencampur-adukkan kegiatan rumah dengan sekolah. Komitmen terhadap jam sekolah dan jam belajar.

D. Daftar Pustaka

Andiarna, F. Kusumawati, E. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Stres Akademik Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Psikologi, 16 (2).

Jannah, H. Santoso, H. (2021). Tingkat Stres Mahasiswa Mengikuti Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat.

Neviyarni, S. Yadi, J. (2021). Fenomena Stress dan Pembiasaan Belajar Daring Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3 (1), 35-43.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun