Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yuni Ingin Bertemu Taylor Swift

12 Agustus 2021   15:33 Diperbarui: 12 Agustus 2021   15:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Yuni, adalah anak ceria berusia enam tahun, berdarah asli Indonesia yang tinggal di New York, akan tetapi ia menderita kanker otak. Ia harus terus di rawat di rumah sakit untuk menjalani perawatan dan terapi. Sejak kecil ia sudah menyukai semua lagu - lagu Taylor Swift, sampai ia berkeinginan untuk bisa bertemu langsung. Suatu hari, ketika hari telah gelap, ia seorang diri dalam kamar rumah sakit, di atas tempat tidur berdoa, " ya tuhan, aku ingin sekali hadir di konser Taylor Swift, atau bertemu secara langsung dirinya dihadapan ku, lalu mengobrol. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan padanya, hehe... Amin ya tuhan! "

           Doa itu bagaikan serbuk keemasan yang melayang ke atas lalu menghilang. " Yakinlah pada doa dan dirimu, semoga bisa terkabulkan. " Hati kecilnya berkata. Tentu saja setelah itu, Yuni bisa tidur nyenyak. Namun pada subuh hari kisaran jam 4. Yuni mengalami kram dan pusing yang teramat di kepala. Hingga ia muntah ke lantai dan bangkit terduduk dari tempat tidurnya, "aaaah....! " Yuni menjerit. Seorang suster masuk kedalam kamarnya, berusaha merawat Yuni. Tidak lama seorang dokter pria dewasa kurus tinggi berkacamata datang. Ia memerintahkan suster untuk segera mengambil alat check up di ruangan lain. Berselang beberapa menit setelah suster kembali, Yuni pingsan.

           Pagi hari menjelang dengan sinar matahari ke emasan, menembus kaca jendela kamar Yuni. Ia tersadarkan oleh cahaya tersebut, membuka mata perlahan lalu memandang ke jendela. Seekor burung kecil berwarna biru tua lagi bermain di sekitaran jendela. Yuni tertawa kecil. Mama dan ayahnya datang bersama dokter berkacamata tersebut, menghampiri Yuni sambil membawa senyum lebar. " Hai...Yun! " Sapa ibunya lalu mencium kening Yuni. " Bagaimana? Kamu sudah merasa enakan? "

           " Ma... aku pusing lagi. '' Kata Yuni.

            Sontak senyum mamanya menipis. " Dokter. " Ia menatap dokter.

           Dokter menghela nafas panjang, lalu menyentuh kepala Yuni. " Nak... Kamu harus berusaha untuk tidak memikirkan apapun dulu, tidur saja jika merasa pusing. "

Yuni hanya mengangguk. Mama dan ayahnya menunjukan wajah yang cukup panik. Lalu Dokter menyuruh mereka ikut ke ruangannya. Saat mereka pergi saat itulah Yuni turun dari tempat tidur, duduk di lantai, mengambil Ipad dalam ranselnya yang terletak di samping lemari meja. Ia masuk ke dalam website resmi, "Taylor Swift. " Terdapat jadwal dan informasi di mana Taylor akan tampil. Hari ini di New York town square. 17:00 PM. " Yuni pun menengok jendela lalu tersenyum lebar.

           Dokter dan kedua orang tuanya kembali keruangan Yuni, akan tetapi, '' Yuniiiiii.....! '' Mamanya menjerit dan panik. '' Kemana dia? ''

          '' Iya dokter, kemana anak saya? '' Tanya ayahnya.

           '' Tolong tenang. '' Dokterpun mengarah ke meja telepon, ia memberitahu petugas untuk mencari Yuni segera.

           Yuni memang anak yang susah di kasih tahu. karena itu, dia berhasil pergi lewat jendela, dengan baju tidur pink dan ransel. Ia berlari sambil memegang ipad, menuju arah jalan New York Town Square.

           Kabar kehilangan Yuni pun masuk ke media online setelah ibunya Yuni memposting status di Facebook! '' Jika kamu bertemu anak saya, tolong  kasih tahu saya, dia sedang sakit, saya menyayanginya. '' Orang-orang di dunia maya pun setelah membaca status ibunya seakan ikut membantu dengan menyebarkan informasi tersebut.

           Yuni berhasil datang ke Town Square, di sana sudah padat dengan ribuan fans Taylor Swift. Yuni sudah tidak dapat mengambil bagian posisi depan maupun tengah, dia hanya dapat memandang bintangnya itu dari kejauhan sembari berteriak. '' Taylor Swiiiiiift... '' Tubuh kecilnya tidak dapat menahan desakan demi desakan orang-orang yang ada disana. Taylor Swift, membawakan lagu, ' Love Story. ' Saat itulah orang-orang mulai lompat -- lompat penuh semangat, mengikuti irama dan sorakan para fans. Yuni, semakin tidak dapat melihat Taylor, ia tenggelam dalam lautan ribuan manusia.

           Sampai akhirnya penampilan Taylor Swift berakhir. Ribuan orang-orang sudah meninggalkan tempat tersebut. Yuni berlari ke depan, percuma saja, semua telah berakhir. Yuni menjadi sedih dan ingin menangis. '' Aku sudah jauh-jauh datang kesini dan sekarang, sia-sia, Taylor. '' Yuni menyesal, marah, sama keadaannya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.

           Akhirnya malam menjelang, Yuni berdiri di luar gedung rumah sakit membawa wajah pucat. Ibu dan Ayah Yuni menemukannya saat lagi berdiri depan meja resepsionis. '' Itu Yuni. Yuniiii....'' Ibunya keluar berlari, saat itu juga, Yuni jatuh pingsan.

           Tanpa sengaja Taylor Swift membaca berita online yang mengabarkan seorang ibu yang kehilangan anaknya di rumah sakit, karena anaknya harus pergi ke Town Square agar bisa melihat penampilannya. Taylor, jadi terkejut akan kabar tersebut, ia juga merasa, '' Aku harus menemui anak itu di rumah sakit! '' Namun keberangkatan dia sesuai jadwal tersisa dua menit lagi, karena Taylor harus berangkat ke London malam itu. Jadi Taylor berdoa untuk anak tersebut. Media online juga menampilkan wajah Yuni, pada saat sedang di rawat setelah jatuh pingsan, sehabis pulang dari acara tersebut. Taylor pun bertambah menyesal akan hal ini. '' Astaga.... ya tuhan maafkan aku, aku tidak tahu jika ada seseorang yang mencintaiku sedang tersiksa sekarang.'' Taylor pun mendatangi ibunya dan mengatakan. '' Apa yang harus aku lakukan? Ibu lihat berita itu bukan? ''

           '' Iya ibu membacanya, tapi kamu harus berangkat sekarang. ''

           '' Maksudku, ibu punya solusi? ''

           '' Kirimkan surat spesial untuk dia! Mungkin dengan ini, anak luar biasa itu bisa kembali bersemangat dan membantu mengobati rasa hatinya sayang. ''

           Kemudian, saat dalam pesawat, Taylor menulis surat untuk Yuni dengan sebuah pena tintah hitam. 

           Ke esokan harinya, pada siang hari Yuni terbangun dari tempat tidurnya, lalu menatap burung di jendela dengan wajah tidak bersemangat. Ia kembali mengingat, betapa sia-sianya usahanya kemarin. Ibunya datang, '' hallo sayangku. '' Ibunya duduk di tepi ranjang Yuni.

           '' Ibu tidak marah denganku? Atas apa yang kulakukan kemarin? ''

           '' Tidak sayang, cuma ibu takut sekali, ibu mohon kamu tidak mengulanginya yah. ''

           Yuni mengangguk. Ayah Yuni kemudian datang sembari membawa kotak kado kecil, menghampiri putirnya lalu memberikan ciuman di kening Yuni. '' Yuni aku punya ini buatmu! '' Ia meletakkan di atas perut Yuni. Yuni lalu bangkit untuk duduk, memegang kado tersebut.

          '' Ini apa yah? ''

          '' Buka saja, itu dari seseorang. ''

           Yuni menarik pita kado, membuka bungkusnya, kemudian kotak kado tersebut, Ternyata isinya! satu CD album Lovers by Taylor Swift, kaos putih dengan logo tandatangan Taylor dan selembar surat. '' Waaaaw.... inikan semua? '' Yuni benar-benar tidak menyangka ayahnya memberikan itu untuknya. Ia pun membaca sebuah surat. 

           Hallo, sayangku..... Ini Taylor, maafkan soal kemarin, karena aku, kamu kembali sakit. Aku benar-benar minta maaf. Sebenarnya aku ingin datang kerumah sakit, namun karena jadwal panggungku yang tidak bisa di tunda-tunda, jadi aku di sarankan ibuku untuk mengirimkan hadiah kecilku untukmu. Aku berharap lebih untuk kesehatanmu, jika kamu sehat aku berjanji akan menemuimu saat aku tour di New York, spesial momen dimana kita bisa tersenyum bersama sambil selfie, kamu setuju Yuni soal ini? Ini rahasia kita yah, hehehe.... Salam hangat Taylor Swift, I love you. 

          Surat itu terdapat tandatangan basah Taylor.

           '' Surat ini langsung dari dia, ayah, bu... '' Yuni teramat gembira, ia memeluk surat itu. Ibu dan ayahnya tersenyum lebar.  '' Aku berjanji akan kembali sehat, supaya bisa bertemu dengan dia. Taylor sudah berjanji dalam surat ini untuk mengundangku saat jadwal tour besarnya di kota ini. ''

           Ayah dan ibunya lalu memeluk yuni. Ayah Yuni berbisik. '' Kamu harus berjanji untuk menjaga kesehatan mulai sekarang yah nak. '' Yuni mengangguk-angguk. Hari yang tidak bisa dilupakan baginya, karena jarang sekali, Taylor menulis surat kepada siapapun, hanya orang  spesial yang bisa mendapatkan kado kecil, Taylor Swift.

~ Selesai ~

Sebuah salah satu cerita dari buku Cerita Rakyat: Tuan Borneo

Selengkapnya tentang buku baru Ahmad Yusuf 

kunjungi saya https://www.instagram.com/usup_writers/

Terimakasih sudah membaca.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun