Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yuni Ingin Bertemu Taylor Swift

12 Agustus 2021   15:33 Diperbarui: 12 Agustus 2021   15:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

           Yuni memang anak yang susah di kasih tahu. karena itu, dia berhasil pergi lewat jendela, dengan baju tidur pink dan ransel. Ia berlari sambil memegang ipad, menuju arah jalan New York Town Square.

           Kabar kehilangan Yuni pun masuk ke media online setelah ibunya Yuni memposting status di Facebook! '' Jika kamu bertemu anak saya, tolong  kasih tahu saya, dia sedang sakit, saya menyayanginya. '' Orang-orang di dunia maya pun setelah membaca status ibunya seakan ikut membantu dengan menyebarkan informasi tersebut.

           Yuni berhasil datang ke Town Square, di sana sudah padat dengan ribuan fans Taylor Swift. Yuni sudah tidak dapat mengambil bagian posisi depan maupun tengah, dia hanya dapat memandang bintangnya itu dari kejauhan sembari berteriak. '' Taylor Swiiiiiift... '' Tubuh kecilnya tidak dapat menahan desakan demi desakan orang-orang yang ada disana. Taylor Swift, membawakan lagu, ' Love Story. ' Saat itulah orang-orang mulai lompat -- lompat penuh semangat, mengikuti irama dan sorakan para fans. Yuni, semakin tidak dapat melihat Taylor, ia tenggelam dalam lautan ribuan manusia.

           Sampai akhirnya penampilan Taylor Swift berakhir. Ribuan orang-orang sudah meninggalkan tempat tersebut. Yuni berlari ke depan, percuma saja, semua telah berakhir. Yuni menjadi sedih dan ingin menangis. '' Aku sudah jauh-jauh datang kesini dan sekarang, sia-sia, Taylor. '' Yuni menyesal, marah, sama keadaannya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.

           Akhirnya malam menjelang, Yuni berdiri di luar gedung rumah sakit membawa wajah pucat. Ibu dan Ayah Yuni menemukannya saat lagi berdiri depan meja resepsionis. '' Itu Yuni. Yuniiii....'' Ibunya keluar berlari, saat itu juga, Yuni jatuh pingsan.

           Tanpa sengaja Taylor Swift membaca berita online yang mengabarkan seorang ibu yang kehilangan anaknya di rumah sakit, karena anaknya harus pergi ke Town Square agar bisa melihat penampilannya. Taylor, jadi terkejut akan kabar tersebut, ia juga merasa, '' Aku harus menemui anak itu di rumah sakit! '' Namun keberangkatan dia sesuai jadwal tersisa dua menit lagi, karena Taylor harus berangkat ke London malam itu. Jadi Taylor berdoa untuk anak tersebut. Media online juga menampilkan wajah Yuni, pada saat sedang di rawat setelah jatuh pingsan, sehabis pulang dari acara tersebut. Taylor pun bertambah menyesal akan hal ini. '' Astaga.... ya tuhan maafkan aku, aku tidak tahu jika ada seseorang yang mencintaiku sedang tersiksa sekarang.'' Taylor pun mendatangi ibunya dan mengatakan. '' Apa yang harus aku lakukan? Ibu lihat berita itu bukan? ''

           '' Iya ibu membacanya, tapi kamu harus berangkat sekarang. ''

           '' Maksudku, ibu punya solusi? ''

           '' Kirimkan surat spesial untuk dia! Mungkin dengan ini, anak luar biasa itu bisa kembali bersemangat dan membantu mengobati rasa hatinya sayang. ''

           Kemudian, saat dalam pesawat, Taylor menulis surat untuk Yuni dengan sebuah pena tintah hitam. 

           Ke esokan harinya, pada siang hari Yuni terbangun dari tempat tidurnya, lalu menatap burung di jendela dengan wajah tidak bersemangat. Ia kembali mengingat, betapa sia-sianya usahanya kemarin. Ibunya datang, '' hallo sayangku. '' Ibunya duduk di tepi ranjang Yuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun