Desah anak itu  "Wahai Tuhanku Hidupku hanya singkat di dunia memberikan berkah berkahnya untuk kebahagiaan orang tua selama-lamanya."
Sementara di sudut dunia yang lain berdiri seorang yang gagah perkasa, cantik jelita, tinggal istana yang bertatahkan kemegahan. Orangtuanya hanya menerima serpihan-serpihan makanannya, makanan yang sudah dibuang.  Itu belum cukup, sepanjang hidup dibesarkan dengan kelakuannya yang sering membuat cemas orangtuanya, hingga orang tua.... yang tua rentah itu, hanya dapat mengatakan "ikhlas," Seperti pohon jarak tua, yang tumbuh di tepi sungai yang selalu bersisian dengan pohon itu. Dan orang tua itu menulis dengan airmatanya  "ya Tuhanku Maafkanlah anak-anak itu yang hanya merupakan titipan MU. Engkau Maha Tau dengan segala upayaku."Â
Pohon jarak dan sungai itu bagaikan misteri, yang menyimpan sejuta kisah, penulisnya adalah tangan-tangan yang tidak terlihat, namun terukir abadi dan terpahat begitu jelas diatas langit yang maha luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H