Duli hanya manusia yang biasa
Melihat dari sisi manusia biasa
Tak minat jadi orang kepintaran
Pun tak mau jadi orang pandir
Duli dan mungkin juga banyak insan biasa lainnya
Aa Gim
Mula awal penuh puji puja jadi panutan kebanggaan sebagian umat
Separuh waktu berlalu sudah berhias satu masalah yang dicelaa
Pun apa daya dia juga manusia biasa
Ahok
Mula - mula disanjung, dan jalan Tuhan menjadikannya Gubernur
Separuh waktunya berkarya jadi berkabut, tertutup dengan satu kalimat yang salah,
Pun apa daya dia manusia biasa
Maaf jangan marah
Duli hanya manusia biasa
Tuhan menjadikan satu tanda 'salah' pada manusia biasa
pun apa daya semua manusia biasa
Luar biasa tanda 'salah' itu
Apa bisa dibaca ?
Luapan manusia seperti anai-anai
Dan ...tetapi hanya Tuhan yang mampu menilai dan menempatkan kita
Di tempat mana yang DIA kehendaki
Biarpun memakai sorba tujuh lapis
Atau pun berlumpur debu-debu kesalahan
Semua berselimut rahasiaÂ
Tertutupi halimun rahasia
Manusia biasa..
Jangan asik menata kemewahan-kemewahanÂ
Berumroh tujuh kali..
Bermobil mewah ganti-ganti..
Lalu mulut berzikir ,,menasihati kemana-mana
lupa pada saudara yang membutuhkan pertolongan sekarang,,,,Â
mmmmh....
Lupa kalau Allah lebih mendengar doa manusia biasa yang kelaparan
doa orang kecil berdebu teraniaya..
dan Allah tak akan melirikmu pada Keangkuhan..kesombongan
Biarpun berumroh tujuh kali
Dan berkalung tasbih.
tapi roda akan terus berputar,,,,,,,
Zaman akan menjelaskan siapa-siapa kita semua
Aa Gim......
Ahok........
Kita.......
Siapa...?
Hanya manusia biasa.
Biarlah Allah yang menilai, dan menempatkanÂ
Derajat kita dimana,,,?
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Palopo,Tandipau 17/12/2016 ☆
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H