Sebagai seorang siswa yang pernah menjadi siswa SMA, saya dulu berpikir bahwa masuk Perguruan Tinggi Negeri(PTN) adalah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Semua bukan tanpa alasan dikarenakan guru dan orang sekitar sering menanamkan pikiran bahwa PTN ternama adalah simbol keberhasilan.Â
Tak dapat dipungkiri bahwa faktanya memang PTN lebih terkenal di kalangan masyarakat Indonesia terlebih lagi PTN Ternama. Dua pilihan berbeda namun satu yang paling dibanggakan oleh mata. Perasaan tak menentu memang pasti dirasakan dimana sesuatu pencapaian dipandang sebelah mata hanya karena alasan lainnya lebih sempurna. Jangankan Universitas biasa, PTN yang tidak ternama saja dipandang sebelah mata terkhusus pada anak sekolah di desa. Meskipun tidak semua namun pasti ada yang memiliki anggapan seperti itu.Â
Setelah saya melewati waktu berbulan-bulan, saya menyadari bahwa pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar.Menurut saya, kesuksesan tidak tergantung pada apakah kita masuk PTN atau Universitas Swasta. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada di mana pun kita belajar. Saya memiliki teman-teman yang tidak lolos PTN Ternama, tetapi mereka tetap bersemangat di Universitas Swasta dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Saya juga melihat bahwa di dunia kerja, nama universitas tidak selalu menjadi hal utama. Banyak perusahaan kini lebih menghargai keterampilan dan pengalaman. Dari situ, saya belajar bahwa apa pun universitasnya, selama kita mau belajar, bekerja keras, dan memperluas koneksi, peluang sukses tetap besar.
Tidak perlu terlalu tertekan soal masuk PTN atau tidak. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu dan peluang untuk terus berkembang. Karena kesuksesan bukan soal di mana kita belajar, tetapi bagaimana kita belajar.
1. PTN ternama bukanlah satu-satunya pilihan.
Disaat saya sebagai siswa SMA berpikir bahwa masuk PTN akan memberikan kemudahan dan kesuksesan. Tentu saja hal tersebut adalah pemikiran yang keliru. Banyak Perguruan Tinggi biasa yang menawarkan pendidikan berkualitas dengan akreditasi kuat dan berbagai beasiswa setiap tahunnya.Â
2. Kesuksesan ditentukan oleh diri sendiri.
Belajar dan terus belajar. Lulusan di Universitas ternama namun tidak memiliki kemampuan adalah hal percuma. Mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dimanapun bisa asalkan pikiran dan niat bekerja sama. PTN ternama tidak akan membuat sukses jika diri sendiri hanya mengandalkan lulusan dari PTN yang disanjung setiap saat. Karena kita tidak sepenting itu di mata orang lain jika tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan.
Banyak tokoh sukses yang membuktikan hal ini. Sebagai contoh, beberapa pengusaha besar atau inovator dunia pasti ada yang tidak berkuliah di universitas ternama. Sebaliknya, mereka mengandalkan skills dan keberanian untuk menciptakan peluang. Bukan berarti saya membandingkan PTN dengan Universitas lainnya. Melainkan mengubah cara pandang keliru siswa SMA yang sering terjadi mengenai perkuliahan.
Anggapan bahwa PTN adalah satu-satunya jalan sukses menciptakan tekanan besar bagi siswa SMA. Mereka sering merasa gagal jika tidak lolos seleksi PTN, padahal kesempatan lain masih terbuka lebar. Itu memang telah terbukti di lingkungan sekitar saya. Menghilangkan stigma ini penting untuk membangun mental yang sehat di kalangan generasi muda.
Kesimpulannya adalah siswa SMA perlu memahami bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda. Fokuslah pada pengembangan diri, bukan hanya pada universitas tempat belajar. Masuk ke PTN memang membanggakan, tetapi bukan berarti itu satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Universitas biasa atau swasta juga memiliki potensi besar untuk memberikan lulusan yang hebat. Kesuksesan sejati bergantung pada kemampuan seseorang untuk belajar.
Pada dasarnya mengharapkan sanjungan itu adalah hal yang sia-sia. Lebih baik perbaiki diri dan tidak perlu berkecil hati disaat hasil berkata tidak sesuai dengan ekspetasi. Karena rencana Tuhan itu adalah yang terbaik asal terus berdoa dan berusaha.
Semangat pejuang SNBP dan SNBT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI