Orang tua yang berilmu dengan yang tidak berilmu cara memperlakukan anaknnya berbeda dan hasilnya pun pasti beda. Â Sukses dan tidak suksesnya anak, Bahagia dan tidak bahagianya anak, tergantung orang tuannya, terutama ibunya. Bukankah surga itu di telapak kaki ibu, pertanyaannya ibu yang seperti apa yang bisa memberikan surga kepada anak-anaknya.Â
Itulah satu diantara yang ada dalam kurikulum pernikahan. Ilmu menikah adalah ilmu membangun bangsa, ilmu menikah adalah ilmu membangun generasi. Karena dari sana lahirlah segala macam model generasi. Ulama yang seperti apa, pemimpin yang seperti apa, pejabat yang seperti apa, pekerja yang seperti apa, rakyat seperti apa, pengangguran, pembunuh, perampok, koruptor, pencuri, pemabuk, pezina, pemberani hingga pecundang, lahirnya dari keluarga.Â
Maka yang dibutuhkan adalah kurikulum pernikahan yang harus diadakan disemua Lembaga setingkat SMP, SMA, Perguruan tinggi semua jurusan. Bahkan perlu ada tes nikah sebelum menikah, untuk memastikan siap menikah, siap mempunyai anak, dengan segala resiko dan konsekuensinya.
Kurikulum penikahan bertujuan tidak sekedar kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahma tapi juga kehidupan rumah tangga yang berasa surga. Mendatangkan surga lebih awal, sukses lebih awal, pesat dan melejit baik secara financial, intelektual, spiritual, serta dapat diwariskan.
Kurikulum pernikahan pernah sudah pernah diajukan ke kementrian agama Surabaya, 5 tahun yang lalu tapi belum ada tanggapan, pernah dikirim atas nama yang terhormat bapak presiden jokowidodo di istana negara Jakarta 5 tahun yang lalu belum ada tanggapan. Ini adalah bagian dari jihad pemikiran, jihad fisabilillah, kalau kita belum mampu berjihad dengan harta minimal kita berjihad dengan ilmu dengan pemikiran dengan ide. Segala kebenaran datangnya dari Allah. Manusia hanya sebagai perantara. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada negri ini. Menjadi Indonesia yang Jauh lebih baik dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H