Laporan keuangan atau yang lebih dikenal dengan laporan pembukuan merupakan salah satu instrumen bisnis terutama bagi para pemilik usaha dalam melakukan analisa bisnis (kuliner) yang sedang dijalaninya. Apakah bisnisnya mendapatkan laba atau kerugian dalam proses operasional, yang tentunya akan berpengaruh terhadap fluktuasi dalam dinamika bisnis.Â
Selain itu, para pemilik usaha tentunya ingin mengetahui laporan posisi keuangan dalam periode tertentu, dari jumlah aktiva, liabilitas juga modal perusahaan. Adakah pergerakan positif dari laba operasional.
Tidak sedikit jenis usaha yang tampaknya pembelinya ramai, secara revenue cenderung stabil namun karena tidak memahami konsep keuangan maka perusahaan terus mengalami kerugian, hutang outstanding tidak terkontrol, piutang usaha tidak tertagih, bahkan sering terjadi kerugian dalam pemakaian bahan baku.
Dalam industri kuliner, bahan baku menjadi hal yang cukup krusial, mengapa ? hal ini disebabkan karena produk utama yang disajikan/ di jual kepada pelanggan merupakan daftar menu yang notabene merupakan hasil olahan dari bahan baku.Â
Sebut saja misalnya, Cafe AA menjual aneka minuman segar, pada saat Cafe tersebut menjualan produk es teh (misalnya), maka komponen bahan baku yang terpakai dari proses penjualan tsb teh, air, gula.Â
Komponen - komponen bahan baku tsb akan menimbulkan HPP (harga pokok penjualan). Apabila harga jual es tsb Rp 10.000,- dan HPP yang terpakai adalah Rp. 3.000,- maka keuntungan (gross profit) nya adalah Rp 7.000,- atau 70%. Semakin besar keuntungan maka semakin besar akumulasi laba  yang akan menambah komponen modal pada laporan neraca.
Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya bahan baku yang waste, rusak atau kondisi lain yang menyebabkan bahan baku tsb tidak bisa terjual. Hal ini akan mempengaruhi terhadap operasional perusahaan. Semakin besar nilai waste maka potensi kerugian akan semakin besar.
Komponen Laporan Keuangan
Pada saat membahas laporan keuangan tentunya akan mendapatkan berbagai bentuk laporan. Namun hanya ada 3 komponen yang termasuk laporan keuangan yaitu Laba Rugi (Profit and Loss), Neraca (Balance Sheet) dan Arus Kas (Cash Flow).
Laba Rugi
Laporan Laba Rugi atau dikenal dengan istilah Profit and Loss (P&L) merupakan komponen laporan keuangan yang memberikan informasi tentang apakah dalam operasional pada periode tertentu perusahaan mengalami laba atau rugi.Â
Dalam Laba Rugi terdapat beberapa informasi yang ditampilkan yaitu informasi pendapatan (penjualan), Harga Pokok Penjualan (HPP), biaya - biaya operasional, dan pendapatan - pendapatan lain serta biaya - biaya lainnya.
Neraca
Laporan Neraca juga disebut dengan Laporan Posisi Keuangan karena laporan tsb akan memberikan informasi semua harta/ kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tsb beserta sumber - sumber nya. Kekayaan/ harta tsb merupakan kesuluruhan aktiva baik aktiva lancar seperti kas, bank, piutang, persediaan maupun aktiva tetap seperti gedung, kendaraan, dll. Begitu juga dengan sumber - sumber kekayaan tsb baik dari liabilitas/ kewajiban maupun modal/ ekuitas.Â
Arus Kas
Berdasarkan beberapa referensi bahwa tujuan dari sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba sebesar - besarnya. Namun yang perlu diperhatikan adalah laba tersebut apakah sudah berupa uang tunai atau masih berupa piutang yang notabene harus melakukan penagihan pada waktu - waktu berikutnya. Lalu apa hubungannya dengan arus kas ? Arus kas akan memberikan informasi lebih detail terhadap saldo kas yang ada di neraca.Â
Saldo kas yang ada pada neraca perlu di breakdown (dijelaskan secara rinci) dari transaksi apasaja, apakah dari aktifitas operasional, aktivitas investasi ataupun dari setoran modal. Selain itu, arus kas akan menampilkan data kenaikan/ penurunan kas secara informatif kepada pemilik usaha.
Sistem Akuntansi
Pada prakteknya membuat laporan keuangan cukup rumit apalagi tidak mempunyai SDM yang mumpuni atau belum memiliki tools yang bisa membantu pemilik usaha dalam pembuatan laporan keuangan.Â
Dengan seiring berjalan nya waktu dan semakin canggihnya teknologi, membuat laporan keuangan bukanlah sesuatu yang menyulitkan. Saat ini sudah banyak sistem akuntansi yang bisa digunakan oleh para pemilik usaha dalam mempermudah usahanya. Yang perlu diperhatikan dalam memilih sistem adalah integrasi dengan POS yang digunakan dalam transaksi penjualan kasir.Â
Salah satu sistem akuntansi yang cukup populer saat ini adalah MyAccounting yang dikembangkan oleh InterActive Technologies. Menurut halaman website nya https://interactive.co.id/product/myaccounting bahwa MyAccounting sudah integrasi dengan sistem POS sehingga akan memudahkan dalam penjurnalan hasil transaksi penjualan di kasir. Â
Dengan sistem tsb proses akuntansi akan lebih ringkas, bisa potong stok, penjualan & penerimaan penjualan ter jurnal otomatis. Sehingga para pemilik usaha akan fokus pada pengembangan bisnis karena laporan pembukuan sebagai salah satu instrumen dalam membuat kebijakan strategis sudah dibantu oleh sistem.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H