Mohon tunggu...
Muhammad Usman
Muhammad Usman Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Blogger

Saya menyukai penulisan artikel, blog terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi dan keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Laporan Keuangan pada Usaha Kuliner

4 Juni 2023   12:28 Diperbarui: 4 Juni 2023   12:38 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan keuangan atau yang lebih dikenal dengan laporan pembukuan merupakan salah satu instrumen bisnis terutama bagi para pemilik usaha dalam melakukan analisa bisnis (kuliner) yang sedang dijalaninya. Apakah bisnisnya mendapatkan laba atau kerugian dalam proses operasional, yang tentunya akan berpengaruh terhadap fluktuasi dalam dinamika bisnis. 

Selain itu, para pemilik usaha tentunya ingin mengetahui laporan posisi keuangan dalam periode tertentu, dari jumlah aktiva, liabilitas juga modal perusahaan. Adakah pergerakan positif dari laba operasional.

Tidak sedikit jenis usaha yang tampaknya pembelinya ramai, secara revenue cenderung stabil namun karena tidak memahami konsep keuangan maka perusahaan terus mengalami kerugian, hutang outstanding tidak terkontrol, piutang usaha tidak tertagih, bahkan sering terjadi kerugian dalam pemakaian bahan baku.

Dalam industri kuliner, bahan baku menjadi hal yang cukup krusial, mengapa ? hal ini disebabkan karena produk utama yang disajikan/ di jual kepada pelanggan merupakan daftar menu yang notabene merupakan hasil olahan dari bahan baku. 

Sebut saja misalnya, Cafe AA menjual aneka minuman segar, pada saat Cafe tersebut menjualan produk es teh (misalnya), maka komponen bahan baku yang terpakai dari proses penjualan tsb teh, air, gula. 

Komponen - komponen bahan baku tsb akan menimbulkan HPP (harga pokok penjualan). Apabila harga jual es tsb Rp 10.000,- dan HPP yang terpakai adalah Rp. 3.000,- maka keuntungan (gross profit) nya adalah Rp 7.000,- atau 70%. Semakin besar keuntungan maka semakin besar akumulasi laba  yang akan menambah komponen modal pada laporan neraca.

Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya bahan baku yang waste, rusak atau kondisi lain yang menyebabkan bahan baku tsb tidak bisa terjual. Hal ini akan mempengaruhi terhadap operasional perusahaan. Semakin besar nilai waste maka potensi kerugian akan semakin besar.

Komponen Laporan Keuangan

Pada saat membahas laporan keuangan tentunya akan mendapatkan berbagai bentuk laporan. Namun hanya ada 3 komponen yang termasuk laporan keuangan yaitu Laba Rugi (Profit and Loss), Neraca (Balance Sheet) dan Arus Kas (Cash Flow).

Laba Rugi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun