Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Terlupakan

19 Juli 2018   07:39 Diperbarui: 19 Juli 2018   08:24 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku yakin."

"Jangan menuduh Kang, khawatir menjadi fitnah."

"Habis, siapa lagi?"

***

Sepuluh tahun berlalu. Orang-orang Kampung Angin telah melupakan Si Kimung. Namun tiba-tiba Si Kimung muncul dalam keadaan sehat, tanpa mengidap sakit jiwa. Dia pulang ke rumah adiknya. Dia datang beserta istri barunya. Kedatangannya disambut haru oleh adiknya. Si Kimung banyak mendapati pertanyaan seputar kepergiannya dari Kampung Angin. Namun dia sendiri tidak dapat menjawabnya. Yang dia ingat bahwa dia berada di panti sosial dalam waktu sekian lama. Dia dirawat sedemikian rupa hingga gangguan jiwanya dapat disembuhkan. Selanjutnya dia dijodohkan dengan mantan pasien gangguan jiwa juga. Sungguh cerita singkat yang mengharu biru bagi yang mendengarnya.

Lepas rindu tak berlangsung lama. Karena tak mau merepotkan keluarga adiknya, Si Kimung pun pamit pulang. Dia tinggal bersama istrinya di kawasan Bekasi.   

Orang yang ikut berjasa atas kembalinya Si Kimung di Kampung Angin adalah RT Sanusi. Diam-diam dengan segala keterbatasan kemampuannya dia berupaya menghimpun segala informasi terkait Si Kimung. Dari RT Sanusi itulah jejak Si Kimung diceritakan. Katanya, suatu sore hujan terus turun. Si Kimung sedang berada dekat minimarket di kompleks Perumahan Bumi Sentosa. Si Kimung kedinginginan. 

Maklumlah orang tak waras, Si Kimung memilih berlindung dengan masuk ke mobil boks yang telah mengangkut barang untuk minimarket itu. Ditutuplah pintunya. Sopirnya tidak mengetahui keberadaan Si Kimung di dalam mobil. Dikuncilah pintunya dari luar, selanjutnya berangkat. Si Kimung pun terangkut.

Sampai di tempat yang jauh barulah ketahuan. Si Kimung diturunkan di suatu tempat. Selanjutnya dia menggelandang. Hingga lebih dari setahun kemudian RT Sanusi mendengar kabar bahwa ada yang melihat Si Kimung di kawasan Ragunan, tapi bukan di area kebun binatang. RT Sanusi melakukan pencarian hingga beberapa kali berangkat. Didapatilah informasi bahwa orang gila dengan ciri-ciri seperti Si Kimung ditangkap petugas penertiban. Si Kimung digelandang ke panti sosial milik pemerintah. RT Sanusi terus melacak jejaknya, sehingga keberadaan Si Kimung dapat diketahui.

Cerita tentang Si Kimung sempat ramai di Kampung Angin dalam beberapa pekan. Hal itu bersamaan dengan tersiarnya kabar tentang ulama yang diserang orang gila atau orang pura-pura gila di beberapa wilayah. Di Kampung Angin sendiri kewaspadaan ditingkatkan. Sejumlah warga bergiliran merondai kediaman Kiyai Mustofa demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai manusia yang pernah menjadi orang gila, Si Kimung pun menjadi salah seorang yang dianggap perlu diwaspadai. Seperti dikemukakan RT Sanusi, maklumlah menjelang pemilu, segala kemungkinan bisa terjadi.[]    

      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun