Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini-kartini Hari Ini, Tidak Hanya Sebagai Pendamping Pria, Tapi Juga Berkarya (2)

25 April 2018   13:38 Diperbarui: 25 April 2018   16:11 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa indah yang diungkapkannya dalam prinsip hidup itu, dikumpulankannya dalam sebuah "Kompilasi Bertajuk : Bahasa Kalbu". Sebuah judul yang menggugah, karena bahasa kalbu itu, kata Viola Marsha, salah satu sahabat kentalnya berujar," adalah ungkapan , tuangan isi, rasa, hati, tentang segala hal yang dikeluarkan melalui tulisan  karya sastra" responnya  sembari menambahkan,"Inilah jalan panjang yang ditempuh penulis wanita asal Batam".

(Prof.Hudan Hidayat adalah Guru Sastranya Eva)
(Prof.Hudan Hidayat adalah Guru Sastranya Eva)
Sementara menurut Prof Hudan Hidayat yang adalah Presiden  Majalah Sastra Maya itu, mengatakan bahwa Eva Devlina hebat, karena memulai puisinya, "Tentukan Takdirmu dengan kata-kata : "Kala senang kau lupa padaKu". Jadi diandaikan Allah berbicara, andaian  yang datang dari pernyataan begitu bening tentang kondisi manusia. Sebenarnya Eva di sini memang mengutip-NYA lewat poin-poin dalam kitab suci.

Prof. HudanHidayat bukan sekedar memuji. Akan tetapi Hudan melihat lalu mencermati serta menyimpulkan , ternyata Puisi Eva Devlina berusaha membayangkan hubungan kita dengan Tuhan. "Eva begitu pandai mengisahkan kondisi manusia ini,"Kala senang, kau lupa padaKu", dan kata Eva juga, "Kala bahaya kau mohon perlindunganKu", puji Hudan Hidayat kritikus dan esais itu dalam tulisannya terkait kehadiran Puisi Esai gagasan Denny JA itu..

Akhirnya, dialog-ria kami dibatasi waktu. Proficiat atas keberhasilan Eva Devlina, begitulah ungkapan rasa para penikmat setelah membaca iklan peluncuran Buku Bahasa Kalbu ini. Teruslah berkarya, memberi makna hidup ini, sebab, sekali berarti sesudah itu, mati!" kata orang bijak.

*****

*) Usman D.Ganggang) Kelahiran Bambor Kempo Manggarai Barat NTT, kini berdomisili di Kota Kesultanan Bima-NTB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun