Bahasa indah yang diungkapkannya dalam prinsip hidup itu, dikumpulankannya dalam sebuah "Kompilasi Bertajuk : Bahasa Kalbu". Sebuah judul yang menggugah, karena bahasa kalbu itu, kata Viola Marsha, salah satu sahabat kentalnya berujar," adalah ungkapan , tuangan isi, rasa, hati, tentang segala hal yang dikeluarkan melalui tulisan  karya sastra" responnya  sembari menambahkan,"Inilah jalan panjang yang ditempuh penulis wanita asal Batam".
Prof. HudanHidayat bukan sekedar memuji. Akan tetapi Hudan melihat lalu mencermati serta menyimpulkan , ternyata Puisi Eva Devlina berusaha membayangkan hubungan kita dengan Tuhan. "Eva begitu pandai mengisahkan kondisi manusia ini,"Kala senang, kau lupa padaKu", dan kata Eva juga, "Kala bahaya kau mohon perlindunganKu", puji Hudan Hidayat kritikus dan esais itu dalam tulisannya terkait kehadiran Puisi Esai gagasan Denny JA itu..
Akhirnya, dialog-ria kami dibatasi waktu. Proficiat atas keberhasilan Eva Devlina, begitulah ungkapan rasa para penikmat setelah membaca iklan peluncuran Buku Bahasa Kalbu ini. Teruslah berkarya, memberi makna hidup ini, sebab, sekali berarti sesudah itu, mati!" kata orang bijak.
*****
*) Usman D.Ganggang) Kelahiran Bambor Kempo Manggarai Barat NTT, kini berdomisili di Kota Kesultanan Bima-NTB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H