dengan angkuhnya gunung itu berdiri kokoh
 Bila sebelum gunung
 Pohon menjulang tinggi menghalangi langkah kakiku nan lemah
Tempat  pijakku seperti berguncang
Gempa mematikan seluruh mimpi-mimpiku
 Tak hanya impian, tapi jiwaku
 Akhirnya, kalian mengenangku bersama batu nisan
Dari jauh, batu nisan itiu terlihat  basah
 Cukup mengenang semuanya dalam kesendirian
Waktunya bersyukur usai Subuh
Tersesat sendiri di antara kabut
 Belum nampak arah ke jalan berkiblat
 hanya terlihat arah pulang
 kembali pada Nya, sekarang
 mungkin itu jalan hidayah
 Waktunya bersyukur usai Subuh
Hujan itu romantis